10 Kesunnahan dalam Berwudlu - Termasuk Istinsyaq (Hirup Air ke Hidung)
Cari Berita

Advertisement

10 Kesunnahan dalam Berwudlu - Termasuk Istinsyaq (Hirup Air ke Hidung)

Minggu, 19 Januari 2020
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
sunnah-sunnah dalam berwudlu
10 Kesunnahan dalam Berwudlu' dalam Kitab Taqrib. Foto: istimewa.

Dutaislam.com - Dalam Kitab Matan Ghoyah Wat Taqrib, kitab fiqih untuk pemula, diterangkan tentang sunnah-sunnah wudlu seperti di bawah ini.

وسننه عشرة أشياء التسمية وغسل الكفين قبل إدخالهما الإناء والمضمضة والاستنشاق ومسح جميع الرأس ومسح الأذنين ظاهرهما وباطنهما بماء جديد وتخليل اللحية الكثة وتخليل أصابع اليدين والرجلين وتقديم اليمنى على اليسرى والطهارة ثلاثا ثلاثا والمولاة.

Artinya
Sunnahnya wudlu ada 10 (sepuluh), yakni:

  1. Membaca bismillah.
  2. Membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkan ke wadah air.
  3. Berkumur.
  4. Menghirup air ke hidup.
  5. Mengusap seluruh kepala.
  6. Mengusap kedua telinga luar dalam dengan air baru.
  7. Menyisir jenggot tebal dengan jari.
  8. Membasuh sela-sela jari tangan dan kaki dan mendahulukan bagian kanan dari kiri.
  9. Menyucikan masing-masing 3 (tiga) kali.
  10. Bersambung (tidak terputus melakukan tahapan wudlu').


Sunnah wudlu' sangat banyak. Disebutkan sepuluh di sini hanya sunnah yang paling utama. Sunnahnya membaca basmalah di awal pelaksanaan wudlu’. Minimal bacaan basmalah adalah mengucap bismillah. Dan yang paling sempurna adalah membaca: bismillahirrahmanirrahim.

Jika tidak membaca basmalah di awal wudlu’, maka sunnah melakukannya di pertengahan pelaksanaan. Jika sudah selesai melaksanakan wudlu’-belum sempat membaca basmalah-, maka tidak sunnah lagi untuk membacanya.

Sunnah pula membasuh kedua telapak tangan hingga kedua pergelangan tangan sebelum berkumur. Begitu pula, disunnahkan membasuh keduanya hingga tiga kali jika masih ragu-ragu akan kesuciannya, sebelum memasukkannya ke dalam wadah yang menampung air kurang dari dua kulah. Sehingga, jika belum membasuh keduanya, maka dimakruhkan memasukkannya ke dalam wadah air. Jika telah yaqin akan kesucian keduanya, maka tidak dimakruhkan untuk memasukkannya ke dalam wadah.

Sunnah pula berkumur setelah membasuh kedua telapak tangan. Kesunnahan berkumur sudah didapat bila kita memasukkan air ke dalam mulut, baik di putar-putar di dalamnya lalu dimuntahkan maupun tidak. Jika ingin mendapatkan yang paling sempurna, maka caranya dengan memuntahkan.

Sunnah pula melakukan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung) setelah berkumur. Kesunnahan istinsyaq ini sudah bisa didapat dengan memasukkan air ke dalam hidung, baik ditarik dengan nafasnya hingga ke janur hidung lalu menyemprotkannya, maupun tidak. Jika ingin mendapatkan yang paling sempurna, maka dia harus mennyemprotkannya.

Mubalaghah atau bersungguh-sungguh dianjurkan saat berkumur dan istinsyaq. Selain itu, menggabungkan antara berkumur dan istinsyaq dengan tiga cidukan air, yaitu berkumur dari setiap cidukan kemudian istinsyaq, adalah sesuatu yang lebih utama/afdhal daripada memisah antara keduanya.

Disunnahkan pula mengusap seluruh bagian kepala. Dalam sebagian redaksi matan diungkapkan dengan bahasa "dan meratakan kepala dengan usapan". Sedangkan untuk mengusap sebagian kepala hukumnya adalah wajib sebagaimana keterangan sebelumnya.

Seandainya tidak ingin melepas sesuatu yang berada di kepalanya, seperti surban atau sesamanya, maka kita disunnahkan menyempurnakan usapan air itu ke seluruh surbannya. Sunnah pula mengusap seluruh bagian kedua telinga, bagian luar dan bagian dalamnya dengan menggunakan air yang baru, maksudnya bukan basah-basah sisa usapan kepala.

Yang sunnah di dalam cara mengusap keduanya adalah memasukkan kedua jari telunjuk ke lubang telinganya, memutar-mutar keduanya ke lipatan-lipatan telinga dan menjalankan kedua ibu jari di telinga bagian belakang, kemudian menempelkan kedua telapak tangannya yang dalam keadaan basah pada kedua telinganya guna memastikan meratanya usapan air ke telinga.

Bagi yang berjenggot, sunnah menyisir jenggotnya dengan jari (bagi laki-laki yang jenggotnya tebal).
Bagi yang berjenggot tipis, baik laki-laki, perempuan maupun khuntsa (waria), maka wajib untuk dibasahi hingga kulit.

Bagi laki-laki, ia sunnah memasukkan jari-jari tangannya dari arah bawah jenggot, ke atas. Sunnah pula menyelah-nyelahi jari-jari kedua tangan dan kaki, jika air sudah bisa sampai pada bagian-bagian tersebut tanpa diselah-selahi.

Namun, jika air tidak bisa sampai pada bagian tersebut kecuali dengan cara diselah-selahi seperti jari-jari yang rapat satu sama lain, maka wajib untuk diselah-selahi. Jika jari-jari yang menempel itu sulit untuk diselah-selahi karena terlalu melekat, maka haram disobek karena tujuan untuk diselah-selahi.

Menyelah-nyelahi kedua tangan adalah dengan tasybik juga merupakan kesunnahan. Begitu pula menyelah-nyelahi kedua kaki adalah dengan menggunakan jari kelingking tangan kanan dimasukkan dari arah bawah kaki, dimulai dari sela-sela jari kelingking kaki kanan dan diakhiri dengan jari kelingking kaki kiri.

Sunnah pula mendahulukan bagian kanan dari kedua tangan dan kaki sebelum bagian kiri dari keduanya. Untuk dua anggota yang mudah dibasuh secara bersamaan seperti kedua pipi, maka tidak disunnahkan untuk mendahulukan bagian yang kanan dari keduanya, akan tetapi keduanya disucikan secara bersamaan.

Kita juga disunnahkan mengulangi basuhan dan usapan anggota wudlu’ sebanyak tiga kali. Dan sunnah pula ber-muwalah (terus menerus). Muwallah sama dengan “tatabbu’”(terus menerus). Misal, ketika mengulangi basuhan hingga tiga kali dalam gerakan basuh wudlu', maka yang jadi patokan adalah basuhan yang terakhir.

Muwallah adalah antar dua anggota wudlu’ tidak terjadi perpisahan yang lama, bahkan setiap anggota langsung disucikan setelah mensucikan anggota sebelumnya, sekira anggota yang dibasuh sebelumnya belum kering dengan keaadan angin, cuaca dan zaman dalam keadaan normal.

Perlu cicatat, muwallah hanya disunnahkan di selain wudlu’nya shahibud dlarurah (orang yang memiliki keadaan darurat). Untuk shahibur dlarurah, muwallah hukumnya wajib. [dutaislam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB