![]() |
Takdir tidak akan dikalahkan oleh semangat apapun. |
Dutaislam.com - Terjamah dan penjelasan Kitab Al-Hikam Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandary yang ke-3, berbunyi:
سَوَابِقُ الهِممِ لاَ تَحْرِقُ اَسْوَارَالاَقْدَارِ
Artinya:
"Kerasnya himmah (semangat perjuangan menggebu), tidak dapat menembus tirai takdir”
Kekeramatan atau kejadian-kejadian yang luar biasa dari seorang wali itu, tidak dapat menembus keluar dari takdir, maka segala apa yang terjadi semata-mata hanya dengan takdir Allah." Hikmah ini menjadi ta’lil atau sebab dari hikmah sebelumnya (Irodatuka tajrid). Baca: Hanya Mementingkan Ibadah Daripada Kerja (Hikmah-2 Kitab Al-Hikam).
Seakan akan penulis Hikam berkata: Hai murid, keinginan/himmahmu pada sesuatu, itu tidak ada gunanya, karena himmah yang keras (kuat) tidak bisa menjadikan apa-apa seperti yang kau inginkan, apabila tidak ada -dan bersamaan dengan taqdir dari Allah. Jadi hikmah ini (sawabiqul himam) mengandung arti menentramkan hati murid dari keinginannya yang menggebu.
Sawabiqul himam (keinginan yang kuat): apabila keluar dari orang-orang shalih/walinya Allah disebut dengan karamah. Apabila keluar dari orang fasiq disebut istidraj/penghinaan dari Allah.
Firman Allah subhanahu wata’ala:
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah kamu berkehendak, kecuali apa yang dikehendaki Allah Tuhan yang mengatur alam semesta.” (QS. At-Takwir: 29).
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
“Dan tidaklah kamu menghendaki kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah, sungguh Allah maha mengetahui, maha bijaksana.” (QS. Al-Insan: 30). [dutaislam.com/ab]
