![]() |
Kapolr baru Idham Aziz dilantik Presiden Joko Widodo. Foto: Istimewa. |
"Dalam proses rekrutmen, ada bahasanya diskriminasi. Biasanya kalau lulusan Aliyah tidak disamakan dengan lulusan sekolah umum. Padahal itu sederajat. Terkadang ada perlakuan (diskriminasi) terhadap lulusan Aliyah," kata Cucun kepada Idham Aziz di Ruang Komisi III DPR.
Idham menjawab hal tersebut. Dia bilang, siswa-siswi lulusan Aliyah atau mereka yang memiliki dasar agama kuat mendapat perhatian khusus terkait perekrutan anggota Polri.
"Kami rekrut yang punya keahlian mengaji, azan, dan ceramah. Kami beri porsi khusus. Bahkan, dalam tes, dia tidak perlu sesempurna yang lain," ujar Aziz.
Menurutnya, latar belakang ahli agama punya modal penting supaya bisa menjaga keamanan warga. Tidak hanya beragama Islam, kata Idham, pendekatan itu diterapkan sesuai kondisi demografis daerah-daerah tertentu.
"Karena nantinya mereka akan menjadi babinkamtibmas yang azan dan mengaji di kelurahan-kelurahan. Begitu juga dengan agama-agama lain, di NTT dan di Manado," papar dia.
Kemudian, Polri bukan cuma menjaring lulusan sekolah lanjutan atas berbasis keagamaan. Tetapi, menggalakkan rekrutmen dari sekolah berbasis kejuruan.
Dia memastikan program ini sudah berjalan lama. Hanya saja kegiatan tersebut jarang terekspos. "Enggak cuma Aliyah, kta juga mulai rekrut SMK, itu sudah berjalan, cuma kurang publikasi," tutupnya.
Jumat (01/11/2019), Idham Azis resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kapolri baru di Istana Negara. Idham Azis dilantik setelah dinyatakan lolos uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test.
Posisi Idham Azis menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Purnawirawan Tito Karnavian yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Kabinet Indonesia Maju. [dutaislam.com/pin]
Keterangan: Disadur dari Liputan6.com dengan judul asli 'Idham Aziz Bakal Prioritaskan Lulusan Madrasah Masuk Polri'
