Gus Baha' Jelaskan Dzikir "Huu" yang Disalahkan Adi Hidayat dan Khalid Basalamah
Cari Berita

Advertisement

Gus Baha' Jelaskan Dzikir "Huu" yang Disalahkan Adi Hidayat dan Khalid Basalamah

Senin, 18 November 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
gus baha di mata adi hidayat
Adi Hidayat saat ceramah.

Oleh Taufiq Zubaidi

Dutaislam.com - Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Khalid Basalamah mempermasalahkan seseorang yang berdzikir dengan mengatakan Huu. Alhamdulillah Gus Baha’ sudah mengcounter dengan menjelaskan maksud Huu.

Selain penjelasan dari Gus Baha’, dulu guru kami di Sudan menerangkan maksud dari salah satu dzikir kami Ya Huu / ياهو.

Dzikir Yaa Huu itu berasal dari Huwa / هو yang mana di dalam Al-Qur’an telah disebutkan seperti:
( إِنَّهُ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ )

Kalimat Huwa di ayat tersebut dan di ayat yang lain, merujuk pada Gusti Allah Ta’ala atas segala sifat mulia yang dimiliki-Nya. Jadi ketika kita mengucapkan Yaa Huu Yaa Huu Yaa Huu sejatinya kita sedang menyebut Gusti Allah Ta’ala keseluruhan sifat mulia tanpa terkecuali.

Mengapa demikian? Apakah tidak cukup kita menyebut Allah Ta’ala dengan nama-nama-Nya yang berjumlah 99 itu? Perlu kita ketahui bersama bahwa Gusti Allah Ta’ala itu tidak hanya memiliki 99 nama yang indah.

Tapi ada nama-nama yang tersembunyi dan tidak diberitahukan kepada semua manusia. Gusti Allah Ta’ala hanya memberitahu kepada sebagian manusia saja. Hal itu seperti dawuhnya Kanjeng Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ.

Dari do’anya Kanjeng Rasul shalallahu alaihi wasallam tersebut dapat kita pahami bahwa Gusti Allah Ta’ala memiliki nama-nama yang hanya diajarkan kepada sebagian dari makhluqNya. Tidak semua manusia diberitahu nama-namaNya yang indah.

Jadi, ketika kita mengatakan Yaa Huu sejatinya kita menyebut Gusti Allah Ta’ala sekaligus nama-nama-Nya yang indah tanpa terkecuali. Lebih komplit dan lengkap tanpa kepanjangan. Wallahu a’lam.

Kesimpulannya, tidak usah komentar jika tidak tahu maksudnya duhai Ustadz Adi dan Ustadz Khalid. [dutaislam.com/ab]


Taufiq Zubaidi, alumnus Matholi’ul Falah Kajen Pati

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB