![]() |
Maqalah Kitab Al-Hikam ke-5 tentang kebutaan hati. |
Dutaislam.com - Terjemah dan penjelasan Kitab Al-Hikam Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandary, maqalah hikmah yang ke-5, berbunyi:
اِجْتِهادُكَ فيمَا ضُمنَ لكَ وتقـْصِيرُكَ فيماَ طُلبَ منكَ دَلِيلٌ على انطِماسِ البَصِيْرَةِ منكَ
Artinya:
"Kesungguhanmu mencapai apa-apa yang telah dijamin pasti di tengah lalaimu terhadap kewajiban-kewajiban yang diamanatkan kepadamu, itu adalah bukti membuktikan butanya mata hatimu."
Siapa saja yang disibukkan mencari apa yang sudah dijamin Allah Swt. seperti rezeki, dan lalu dia meninggalkan apa yang menjadi perintah Allah Swt., itulah tanda orang yang mata hatinya buta.
Allah Swt. berfirman:
وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya:
"Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak [dapat] membawa [mengurus] rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha mendengar, Maha mengetahui." (QS. Al-Ankabut: 60).
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
Artinya:
"Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat [yang baik di akhirat] adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Thaha: 132).
Kerjakan apa yang menjadi kewajibanmu terhadap Kami, dan Kami melengkapi bagimu bagian Kamu. Di sini ada dua perkara yang perlu diperhatikan:
- Yang dijamin oleh Allah, maka jangan menuduh atau berburuk sangka kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
- Yang dituntut (menjadi kewajiban bagimu) kepada Allah, maka jangan abaikan.
Dalam sebuah Hadits Qudsy yang kurang lebih artinya: "Hambaku, taatilah semua perintah-Ku, dan jangan memberi tahu kepada-Ku apa yang baik bagimu, (jangan mengajari kepada-Ku apa yang menjadi kebutuhanmu).
Syaikh Ibrahim Al-Khawwas berkata: "Jangan memaksa diri untuk mencapai apa yang telah dijamin, dan jangan menyia-nyiakan (mengabaikan) apa yang telah diamanatkan kepadamu".
Oleh sebab itu, barangsiapa yang berusaha untuk mencapai apa yang sudah dijamin dan mengabaikan apa yang menjadi tugas dan kewajiban kepadanya, maka butalah mata hatinya, dan sangat bodoh. [dutaislam.com/ab]
