Tafsir Surat Lukman Ayat 12, Mensyukuri Nikmat Allah
Cari Berita

Advertisement

Tafsir Surat Lukman Ayat 12, Mensyukuri Nikmat Allah

Duta Islam #04
Jumat, 18 Oktober 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Penjelasan Surat Lukman ayat 12 (sumber: istimewa)
Surat Lukman membincang persoalan pendidikan. Banya pengkaji Islam menjadikan Surat Lukman sebagai landasan serta metode pendidikan karekater dalam Islam. Bagi mereka, Surat Lukman memuat intisari pendidikan anak.

DutaIslam.Com - Pada Surat Lukman ayat 10, Allah menerangkan tentang ciptaan-Nya. Kemudian, Surat Lukman ayat 11 berkaitan dengan orang yang zalim karena tidak percaya dengan Allah melalui ciptaan-Nya tersebut.

Surat Lukman ayat 12 sangat berkaitan dengan ayat-ayat sebelumnya. Surat Lukman ayat 12 menjelaskan tentang pentingnya bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Surat Lukman ayat 12 mengajarkan kepada umat Islam agar mereka senantiasa bersyukur terhadap apa yang telah dimilikinya. Karena, rasa syukur akan menanamkan sikap qona’ah dalam diri seseorang.

Baca: Surat Ibrahim Ayat 4, Berkomunikasi Dengan Efektif

Selain itu, rasa syukur akan membentuk mindsite pada diri seseorang untuk tidak mudah terjangkit penyakit iri dan dengki. Kedua sikap ini kerapkali menjadi awal mula konflik antar teman, tetangga dan bahkan saudara.

Allah SWT menekankan umat Islam agar menanamkan rasa bersyukur di dalam dirinya agar hatinya bersikap lapang dada. Selain itu, kebaikan yang timbul dari rasa syukur itu akan kembali pada dirinya sendiri.

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Luqman: 12).

Ibnu Abu Hatim Dalam Tafsir Ibnu Katsir mengatakan bahwa di suatu hari yang antara lain mengisahkan perihal Luqman Hakim. Lalu ia mengatakan bahwa apa yang diberikan kepada Luqman al-Hakim bukan berasal dari keluarga, harta, kedudukan bukan pula dari jasanya, melainkan dia adalah seorang yang pendiam, suka bertafakkur dan tajam pandangannya.

Dia tidak pernah tidur siang, dan belum pernah ada seorang pun yang melihat ia kencing, buang air besar dan mandi, juga tidak pernah bercengkrama dan tidak pernah tertawa. Dia tidak pernah mengulangi perkataannya yang telah diucapkan melainkan hanya kata-kata bijak yang diminta oleh seseorang agar ia mengulanginya.

Baca:Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 21, Teladan Nabi Muhammad

Kehidupannya yang dihiasi akhla terpuji membuat Lukman Hakim senantiasa bersikap bijak tan penuh hikmah. Potret kehidupan Lukman Hakim ini merupakan cara al-Quran menyampaikan pesan-pesan mora kepada umat Islam.

Salah satu pesan yang terandung di dalam ayat tersebut adalah sikap bersyukur atas apa yang telah dimiliki dan apa yang telah menimpanya. Allah SWT menegaskan dalam Surat Lukman ayat 12 bahwa implikasi bersyukur akan kembali kepada dirinya.

Orang yang selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, niscaya ia terjauhkan dari penyakit hati dan fisik. Sebab, segala penyakit bersumber dari hati dan jiwa yang penuh kedengkian. [dutaislam.com/in]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB