Pendidikan Perempuan Menurut Islam
Cari Berita

Advertisement

Pendidikan Perempuan Menurut Islam

Duta Islam #04
Sabtu, 12 Oktober 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Penjelasan pendidikan bagi perempuan di dalam Islam (sumber: istimewa)
Mendapatkan pendidikan merupakan kewajiban bagi setiap muslim, baik itu pendidikan terhadap perempuan. Untuk memberoleh pendidikan tidak ada perbedaan di antara keduanya.

DutaIslam.Com - Pentingnya mencari ilmu pengetahuan bagi perempuan seperti yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya dalam Alquran dan hadis. Lima ayat awal yang pertama kali turun tentang perintah memerintahkan membaca dan mengajar merupakan indikasi betapa pentingnya membaca, belajar, menulis dan mengajar.

Karena menuntut ilmu merupakan hak semua orang laki-laki maupun perempuan, konsekuensinya itu menjadi kewajiban bersama termasuk sebagai orang tua terhadap anaknya. Namun kenyataan terkadang perempuan menjadi komponen yang mendapatkan pendidikan yang memprihatinkan.

Pasalnya, perempuan kerapkali posisi sosialnya di suatu komunitas atau sebagain masyarakat tertentu dilemahkan. Sehingga memperoleh kesempatan terbatas dan perannya sedikit.

Sementara jumlah penduduk Indonesia hampir bisa dikatakan seimbang antara laki-laki dan perempuan. Baik dibidang sosial, politik, maupun ekonomi. Agama sebagai salah satu unsur utama dari kultur masyarakat menjadi sangat bertanggung jawab atas ketimpangan gender ini.

Padalah, sejarah Islam mencatat banyak perempuan yang sangat menonjol pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan menjadi rujukan tokoh intelektual, seperti Aisyah istri Nabi Muhammad SAW, Sayyidah Aisyah. Beliau merupakan perempuan yang sangat dalam ilmu pengetahuannya.

Kemudian Al-Syaikhah Syuhrah yang digelari Fahr An-Nisa (kebanggaan kaum perempuan) juga salah seorang guru Imam Syafi’i, AlKhansa’, Rabi’ah Al-Adawiyah dan lainnya. Tidak jauh berbeda dengan zaman sekarang, banyak pemimpin dan intelektual perempuan yang menjadi rujukan bagi tokoh intelektual laki-laki.

Intelektual muslim kontemporer, Rasyid Ridha sangat memperhatikan pendidikan perempuan. Secara umum, Rasyid Ridha memandang bahwa pendidikan bagi setiap muslim mutlak adanya. Menurutnya, jika manusia diciptakan sebagai penopang kebahagiaan dan poros bagi kebaikan semua persoalan agama dan dunianya, maka setiap individu dari umat Islam harus berupaya sekuat tenaga mengarahkan kekuatan akal dan materinya.

Melalui pendidikan pula dimungkinkan memahami agama sebagaimana ulama salaf memahaminya serta meninggalkan kejumutan dan keyakinan-keyakinan menyimpang, sehingga kemuliaan Islam bisa kembali lagi dan kembali menghampiri para pemeluknya.

Orang-orang Arab biasanya menempatkan perempuan pada tempat dan martabat yang mulia, sehingga mereka tidak membiarkan kaum perempuan mengalami kesulitan menuntut ilmu seperti itu, untuk itu,
cara mentransmisikan ilmu kepada perempuan adalah salah seorang keluarganya, atau guru privat.

Sedangkan cara transmisi ilmu kepada laki-laki begitu mudah, yaitu dengan belajar di kuttab dan setelah remaja memasuki kelompok studi di masjid. Semua ini menimbulkan kesan bahwa lembaga pendidikan
Islam seperti kuttab, masjid dan madrasah pada masa klasik hanya terbatas pada laki-laki.

Padahal, tidak ada larangan bagi perempuan untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakan dalam halaqah di masjid atau proses pendidikan formal di masyarakat. Sebab, Islam sejatinya mendorong perempuan untuk menuntut ilmu seluas-luasnya. [dutaislam.com/in]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB