![]() |
Ketua PA 212 Slamet Ma'arif. Foto: Istimewa. |
PA 212 masih kukudh dengan hasil Ijtimak Ulama 4 yang menolak hasil Pilpres 2019 karena berbagai dugaan kecurangan. Walaupun tuduhan tersebut tidak pernah terbukti di sidang Mahkamah Konstitusi (MK).
"PA 212 berpegang pada hasil Ijtima ulama 4 salah satu poin utamanya menolak kekuasaan yang dihasilkan dari kecurangan dan kezaliman serta menjaga jarak dengan kekuasaan tersebut," kata Ketua PA 212 Slamet Ma'arif, Ahad (20/10/2019) dikutip dari CNNIndonesia.com.
Slamet mengatakan, PA 212 tak akan pernah mau rekonsiliasi dengan pihak yang selama ini melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Slamet menuturkan PA 212 akan terus menjadi kelompok yang melawan pemerintah zalim. Bahkan mereka tak akan merapat ke Jokowi meski calon presiden dan wakil presiden yang selama ini mereka dukung, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, mendukung pemerintahan Jokowi.
Slamet berujar menghargai keputusan Prabowo dan Gerindra untuk merapat ke Jokowi. Namun ia tak bisa menutupi kekecewaan terhadap Prabowo.
"Kami menyayangkan keputusan Prabowo Subianto yang pastinya melukai perasaan pendukungnya, termasuk emak-emak militan," ucap Slamet, masih dilansir dari CNNIndonesia.com [dutaislam.com/pin]
