Mainkan Isu Papua, IsightID Iklan 4,2 Milyar
Cari Berita

Advertisement

Mainkan Isu Papua, IsightID Iklan 4,2 Milyar

Minggu, 13 Oktober 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
demonstrasi di wamena papua
Ilustrasi Bintan Kejora.

Dutaislam.com - Lupakan Deny Siregar, Pepih Nugraha, Eko, seaword, Muslim Cyber Army, Saracen, Jonru ginting dan mereka yang bersilat jari saat Pilpres. Arahkan pandangan pada tiga orang anak muda yang -harusnya- paling diburu di indonesia saat ini. Ketiganya adalah founder InsightID.

Baru-baru ini Facebook resmi menutup 69 akun Facebook, 42 halaman Facebook, dan 34 akun Instagram dari Indonesia karena terindikasi melakukan "perilaku tidak otentik yang terkoordinasi", yang dalam bahasa sederhananya: mengendalikan isu.

Keseluruhan akun itu memiliki ratusan ribu follower yang memainkan isu seputar Papua. Tidak hanya akun-akun sosial media, insightID juga terindikasi mengendalikan belasan website tentang Papua.

InsightID adalah perusahaan startup berbentuk agensi jasa konsultan individu yang didirikan tahun 2018. Dimotori oleh tiga orang: Pera Malinda Sihite, sang pendiri, serta dibantu oleh Abdul Aziz dan Fitri Handayani. Ketiganya adalah lulusan Universitas Bakrie jurusan Komunikasi tahun 2011.

Paling menarik dari isu ini, InsightID tidak bermain dari satu sisi, pro atau kontra. Merkea bermain di dua kaki, dengan mengendalikan banyak akun sosial media mereka membuat konten dalam bahasa Inggris dan Indonesia yang saling pro kontra tentang Papua.

Baca: 13 Reaksi "Rekayasa Pembubaran Banser": Dari Wartawan Papua hingga Politisi

Akun yang mereka buat mengangkat isu Papua yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Akun-akun misterius yang mereka kendalikan terindikasi mencoba mengendalikan isu Papua di media sosial karena memposting dua hal berkebalikan, yakni konten mendukung kemerdekaan Papua Barat dan konten mendukung persatuan Indonesia.

Mereka sedang mengadu-domba, bermain di dua kaki, membuat konten saling serang yang sebenarnya kesemua isunya dikendalikan oleh mereka sendiri.
Perdebatan-perdebatan palsu di dunia maya.

Facebook mengumumkan, InsightID mengeluarkan dana 300 ribu dolar AS (Rp4,2 miliar) untuk mendanai Iklan. Jika dana iklan yang digelontorkan untuk isu Papua saja sedemikian besar, berapa dana yang mereka kelola termasuk untuk membayar content writer hingga biaya operasional.

Pertanyaannya, siapa orang yang mendanai ketiga orang anak muda ini? Darimana mereka mendapatkan dana sedemikian besar untuk membaut perang konten tentang Papua.

Lalu dimana media, tak satu TV pun terlihat memberitakan ini, tak ada reaksi berlebihan dari polisi/pemerintah serius mengejar 3 orang tukang adu domba ini. Tidak pula ada stetment menarik dari aktivis tentang mereka.

Semenjak facebook mengeluarkan rilisnya dan isu ini menghangat. Ketiganya lenyap. Akun sosial media termasuk linkdin mereka samarkan. Mereka left dari grup chat angkatan. Artikel tentang mereka di web Universitas Bakrie juga lenyap.

Apakah motif ketiganya idologis atau ekonomis?

Tapi siapapun mereka, lebih jauh siapa sebenarnya "investor" mereka yang membeli jasa untuk membuat adu domba soal isu Papua, sangat jahat, karena ratusan orang tewas, baik itu di Nduga maupun Wamena, ribuan lain mengungsi serta banyak properti hancur, serta paling mahal adalah kebencian dan pertumpahan darah para anak bangsa.

Hayuk, perhatikan ketiga orang ini. [dutaislam.com/ed/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB