Pimpinan ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi. Foto: Istimewa. |
Menurut Ali kematian Al-Baghdadi hanya akhir dari sebuah bab. Sebab kebijakan Amerika Serikat masih terus memungkinkan ideologi tafkiri itu terus berkembang. Ali mengatakan, jika ideologi ISIS ingin musnah, maka sumber itulah yang harus dimusnahkan.
"Kematian Baghdadi bukanlah akhir dari terorisme ISIS, melainkan hanya akhir dari sebuah bab. [Terorisme ISIS] masih jelas dan berkembang melalui kebijakan Amerika Serikat, petrodolar regional dan ideologi takfiri yang nyata. Ketiga sumber tersebut harus dimusnahkan," ujar Ali dilansir dari CNNIndonesia. com.
Rusia bahkan masih meragukan informasi 'kematian kesekian' Abu Bakar Al-Baghdadi. Kementrian Pertahanan Rusia belum mendapatkan informasi yang bisa diandalkan terkait tindakan meliter AS hingga Al-Baghdadi dilaporkan telah meninggal.
"Kementerian Pertahanan tidak mendapatkan informasi yang dapat diandalkan mengenai tindakan yang dilakukan militer AS di zona de-eskalasi di Idlib terkait dengan 'kematian kesekian' Baghdadi," kata juru bicara pemerintah Rusia Igor Konashenkov dikutip dari CNNIndonesia.com.
Sebelumnya, Al-Baghdadi dilaporkan tewas dalam serangan pasukan koalisi pimpinan AS di Desa Barisha, Idlib, Suriah Utara. Presiden AS Donal Trump mengklaim bahwa militer AS telah membunuh 'sebagian besar' militan ISIS selama penyerangan di sebuah terowongan. Al-Baghdadi kemudian disebut meledakkan diri menggunakan rompi yang sudah dipasangi bom saat serangan berlangsung, Sabtu (26/10/2019). [dutaislam.com/pin]