Ustadz 212 Hilmi Firdausi dukung aktifis pejuang khilafah yang di DO dari IAIN Kendari. Foto: Istimewa. |
Di IAIN Kendari, Hikma terus memperjuangkan paham khilafah. Pihak kampus kemudian mengambil langkah dengan mengeluarkan aktivis HTI tersebut karena dianggap berbahaya.
Ustadz Hilmi menyayangkan DO kepada Hikma Sanggala. Menurutnya, Hikma sedang memperjuangkan dakwah Islam yang haq.
"Disaat derasnya pemikiran liberal dari mahasiswa dan juga dosen kampus yang melabelkan diri sebagai Univ Islam, mahasiswa ini sebaliknya, ia menyuarakan dakwah Islam yang haq namun malah di DO karena katanya "terpapar radikalisme". Tapi Allah maha adil, tawaran kerja malah berebut menghampirinya," tulis Hilmi di Twitter, Sabtu (07/09/2019).
Kicauan Ustadz Hilmi melampirkan tangkapan layar curhatan Hikma Sanggala di Media Sosial.
Hikma Sanggala di-drop out (DO) dari kampus IAIN Kendari karena diduga berafiliasi dengan aliran sesat dan faham radikalisme yang bertentangan dengan ajaran Islam dan nilai-nilai kebangsaan.
Melalui media vivisualiterasi.com, (5/9/2019), Hikma curhat mengapa memperjuangkan Khilafah di-DO dari kampus.
"Setelah melarang penggunaan cadar dilingkup IAIN Kendari kini anda mengeluarkan surat DO bagi aktivis Islam. Apakah Hina aktivis islam dimata anda? Apakah dakwah Islam rendah dimata anda? Sehingga anda dengan tega mengeluarkan surat DO hanya karena saya memperjuangkan syariah dan khilafah tegak dimuka bumi? Bukankah IAIN Kendari kampus Islam yang seyogyanya mendukung dakwah Islam?," kata Hikma yang menjadi Koordinator. Aliansi Mahasiswa Bersuara SULTRA. [dutaislam.com/pin]