Ternyata Kita Sudah Mati Sebelum Waktunya
Cari Berita

Advertisement

Ternyata Kita Sudah Mati Sebelum Waktunya

Duta Islam #07
Selasa, 03 September 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
social media
Ternyata kita sudah mati sebelum waktunya. Foto: istimewa
DutaIslam.Com - Memang tidak bisa dipungkiri kalau di zaman yang sudah berkembang dan maju seperti sekarang ini, kebanyakan dari kita punya yang namanya telepon genggam atau yang biasa disebut juga dengan Handphone.

"Mau kelon, main Handphone. Baru melek, cari Handphone. Ngaji, main Handphone. Bertamu, main Handphone. Terima tamu, main Handphone. Bekerja, main Handphone. Belajar, main Handphone. Sambil makan, main Handphone. Di tengah keluarga, main Handphone. Seakan kiamat jika tanpa Handphone."

Baca: 3 Teriakan Sya'ban RA Saat Sakaratul Maut Hingga Penyesalan Yang Ada

Memang betul, para ulama sejak dahulu pun sudah sering memperingatkan akan suatu peristiwa "Mayat Berjalan" atau "Mati Sebelum Waktunya" atau "Ada Tapi Tiada" dan atau "Hidup Tapi Mati". Kadang terlihat dua orang saling duduk berhadapan, tidak berbicara sama sekali, karena salah satu atau keduanya sibuk main Handphone.

Kalaupun harus bicara akhirnya tidak nyambung dan muncul sikap tidak lagi peduli (apriori). Punya masalahpun bukan lagi mendatangi keluarga yang dekat, tetapi membahas di sosmed rasanya lebih afdhal. Manusia menjadi ada tapi tiada.

Social Media


Lanjut sang bijak bestari menuturkan, "Basahnya embun pagi. Hangatnya matahari pagi. Jabat erat tangan sahabat telah hilang dan diganti dengan gambar-gambar mati pada ponsel. Gerak petualangan akan hebatnya bumi juga sudah diganti hanya dengan gerakan telunjuk dan jempol."

"Hidup dalam kematian itu adalah keniscayaan, tapi mati dalam kehidupan itu pilihan".

Maka bangun, hiduplah sebagaimana manusia itu hidup. Saat suami/istri datang, simpan Handphone-mu. Saat anak bercerita, simpan Handphone-mu. Saat ibu/bapak bicara, simpan Handphone-mu. Saat tamu berkunjung, simpan Handphone-mu. Saat rumah berantakan, simpan Handphone-mu. Mari hidup. Kita belum mati, dan tidak perlu bertingkah seperti orang mati. Meskipun demikian Handphone, internet, tv, teknologi bisa berpotensi sebagai ladang tabunganmu di masa depan.

Baca: Ngaji Gus Baha: Menjadi Muslim Biasa Saja

"Hai para pembaca nasihat ini, akulah sang bijak bestari yang dimaksud itu!" Teriak Syaikh WA, FB, Twitter, Instagram, BBM dan Google. Gunakanlah Handphone dengan ala kadarnya manusia tempoe dulu, jangan sampai lalai gara-gara main Handphone, semoga kita bisa merenungi semua yang kita lakukan ini. [dutaislam/ka]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB