Tafsir Surat As-Syura Ayat 214, Berdakwah Kepada Keluarga
Cari Berita

Advertisement

Tafsir Surat As-Syura Ayat 214, Berdakwah Kepada Keluarga

Duta Islam #04
Kamis, 19 September 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Penjelasan Surat as-Syura ayat 214 (sumber: istimewa)
Surat as-Syura ayat 214 membincang tentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Di dalam Surat as-Syura ayat 214 dijelaskan, Rasulullah diperintahkan untuk berdakwah kepada keluarganya.

DutaIslam.Com - Surat as-Syura ayat 214 mengajarkan kepada umat Islam agar dakwah pertama kali kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu. Pasalnya, keluarga adalah orang-orang yang kelak akan membela dakwah kita.

Jika keluarga terdekat mendukung, saat di tengah-tengah berdakwah, terdapat rintangan dan halangan, akan terasa mudah dengan adanya dorongan keluarga. Berbeda jika keluarga terdekat menentang, maka perjuangan berdakwah akan terasa berat.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah untuk memberikan peringatan kepada keluarganya.

Baca: Tafsir Surat An-Nisa Ayat 63, Etika Berkomunikasi

Di dalam kitab Khulashoh Nurul Yaqin diceritakan, setelah turunnya Surat as-Syura ayat 214, Nabi Muhammad SAW mengajak keluarga, kerabat dan teman dekanya. Beliau mengajak orang-orang yang cinta kepada nabi serta percaya kepada beliau.

Dakwah nabi kepada keluarga dekatnya tentang ketauhidan dan besarnya siksa hari kiamat. Rasulullah memberikan peringatan kepada kerabatnya agar menyembah Allah SWT.

وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ

"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat" (QS. as-Syura: 214).

Surat as-Syura ayat 214 mengajarkan kepada umat Islam terkait strategi dakwah. Langkah awal dalam berdakwah adalah mengajak keluarga serta orang-orang terdekat.

Hal itu sebagaimana perintah yang terkandung di dalam Surat as-Syura ayat 214. Di mana Nabi Muhammad mendapatkan titah untuk mengajak kalangan dekatnya agar beriman kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk berdakwah kepada siapapun, tanpa pilih kasih. Beliau pun tidak memberi kemudahan kepada keluarga dalam hal pemberian peringatan. Semuanya tidak diberi hak berlebihan atas dasar kekelurgaan.

Baca: Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 22, Kekuasaan Allah

Di dalam tafsir Imam at-Thabari dijelaskan, Surat as-Syura ayat 214 ini pertama kali berkaitan dengan keluarga nabi dari kakeknya, lalu anak-anak beliau. Rasulullah memberikan peringatan kepada mereka akan besarnya siksa hari akhir dan memberikan kabar gembira akan besarnya pahala jika iman kepada Allah SWT.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " يا صَفِيَّةُ بِنْتَ عِبْدِ المُطَّلِبِ, يا فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ يا بَنِي عَبْدِ المُطَّلِبِ إنِّي لا أمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئا, سَلُوني مِنْ مالي ما شِئْتُمْ".

"Rasulullah bersabda: Hai Shofiyah binti Abdul Mutholib, Hai Fathimah binti Muhammad, Hai Bani Abdul Mutholib, Sesungguhnya Aku tidak berkuasa atas diri kalian dari kekuasaan Allah SWT. Mintalah apapun dari hartaku (Tafsir at-Thabari, hal. 376).

Melalui Surat as-Syura ayat 214, Nabi Muhammad SAW diperingatkan bahwa tugas beliau hanyalam menyampaikan risalah ilahi, sedangkan yang memberi hidayah adalah Allah semata.

Baca: Tafsir Surat Ali Imran Ayat 104, Sikap Tanggung Jawab

Yang terpenting bagi Rasulullah SAW adalah mengajak umatnya untuk mengimani Allah SWT dan menjalankan perintah serta laranganNya. Termasuk di dalamnya adalah mengajak keluarga terdekat.

Surat as-Syura ayat 214 memberikan tuntunan bahwa keluarga merupakan perioritas utama dalam berdakwah. Hal itu juga sejalan dengan pesan yang terkandung dalam Surat at-Tahrim ayat 6. [dutaislam.com/in]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB