 |
| Ustadz Salafi Riyadh Bajrey. Foto: dutaislam.com. |
"Haram, demi Allah, demonstrasi sama sekali tidak pernah ada ajarannya dalam syariat Islam," kata Ustadz dalam rekaman video setelah membacakan pertanyaan dari jamaah.
Video cemarah Ustadz Bajrey 2014 lalu itu kembali beredar dan salah satunya diposting akun Facebook Ratna Ginting di Grup Facebook Sumenep Baru, Selasa (24/09/2019).
"Ketahuilah, salah satu bukti kongkrit sebuah kelompok Islam sekarang busuk ketika mereka melakukan demo. Berarti mereka mulai keluar dari jalur. Tidak pernah ada, merubah kemungkaran dengan cara yang mungkar. Tujuannya apa? amru ma'rud nahi anil mungkar kan? oke! Salah satu amru ma'ruf nahi anil mungkar ialah dengan cara yang makruf. Awas! merubah kemungkaran dengan cara yang mungkar maka akan melahirkan kemungkaran yang lebih besar. Lihat coba yang dilakukan Front Penghacur Islam dengan menghacur-hancurkan sana sini, apakah kemudian dengan itu lebih baik? atau lebih buruk. Demonstasi ini haram, Demi Allah, nggak pernah dihalakan di syariat Islam," paparnya.
Ustadz Bajrey lantai meminta jamaah agar melihat peristiwa demo dari zaman ke zaman. Dia mencontohkan demo di Palestina yang sudah dilakukan sejak bertahun-tahun namun tidak memberikan perubahan. Begitu juga demo anti korupsi yang dilakukan di Indonesia.
"Dan lihat demo dari zaman ke zaman, dengerin, berapa kali demonstasi buat Palestina dilakukan di setiap negeri, apakah Palestina mendingan? berapa kali demo anti korupsi di negeri ini dilakukan, ye gak, ye gak? mendingan gak, korupsi sekarang? Kapan demonstasim memberikan mashalat?," katanya.
Sebaliknya, menurut Ustadz Bajrey, demontsasi justru menjadikan mashalat umum yang lebih luar terganggu. Dia lantas menyerahkan urusan kebijakan kepada pemerintah.
"Serahkan kebijakan kepada pemimpin biar dia menentukan apa yang ditentukan, seraya doakan kebaikan dari pemimpin, sudah supaya Allah memberinya petunjuk, semoga Allah memberinya rasa takut, dan lain-lain," katanya.
Ustaz Bajrey lagi-lagi menegaskan keharaman demonstrasi karena menurutnya tidak pernah diajarkan oleh Al-Qur'an.
"Jangan, demonstasi tidak pernah dihalalkan dalam Al-Qur'an. Harom. Cara menasehati pemimpin, penguasa, dalam Al-Qur'an banyak ketetapan," imbuhnya. [dutaislam.com/pin]
