Menko Polhukam Endus Gerakan Demonstrasi Kelompok Radikal Jelang Pelantikan Presiden
Cari Berita

Advertisement

Menko Polhukam Endus Gerakan Demonstrasi Kelompok Radikal Jelang Pelantikan Presiden

Duta Islam #03
Kamis, 26 September 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Menko Polhukam Wiranto. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengaku menerima informasi bahwa ada gelombang baru demonstrasi dan berbuntut rusuh jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Gelombang baru tersebut melibatkan sejumlah kelompok masyarakat dari berbagai kalangan.

Wiranto menyebut sejumlah kelompok dari mulai kelompok Islam radikal, pengemudi ojek, buruh, hingga pendukung tim sepakbola.

"Gerakan ini harus waspadai karena akan mengerahkan Islam radikal garis keras. akan digerakkan ke sana. Melibatkan suporter bola kaki juga, kemudian teman-teman buruh. Juga tukang ojek dan para medis, bahkan para medis sudah diberi penyesatan," kata Wiranto dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Kamis (26/09/2019).

Wiranto berharap agar masyarakat tidak terpengaruh dan tidak ikut demo jika memang ada ajakan untuk menjaga ketenteraman.

Wiranto menyebut gerakan yang diprediksi lebih besar ini akan menimbulkan kerusuhan hingga berujung ketidakpercayaan kepada pemerintah yang sah. Padahal menurutnya, kebrutalan sama dengan sikap melawan konstitusi, melawan karya bangsa Indonesia yang telah ditetapkan Mahkamah Konstitusi.

"Tentunya ini kewajiban kita amankan itu," seru Wiranto.

Sebelumnya, sejumlah aksi unjuk rasa dilakukan kelompok mahasiswa di sejumlah daerah di Indonesia awal pekan ini. Episentrum demonstrasi berada di Gedung DPR/MPR, menuntut penundaan RKUHP dan menolak revisi UU KPK.

Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar mengingatkan mahasiswa agar aksinya tidak disusupi paham radikalisme hingga paham asing.

"Tapi awas, kadang-kadang istilah kayak begitu. Karena begitu populer di tengah masyarakat, masyarakat pada mengelu-elukan perang korupsi, kadang-kadang ditumpangi oleh kepentingan asing ditumpangi dengan ideologi tertentu. Kita tidak tahu ideologi tertentu menyelinap dan itu merusak bangsa dan mengancam ideologi negara," kata Kiai Marzuki di Sekretariat PWNU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (24/09/2019).

Kiai Marzuki mencontohkan adanya indikasi penyusupan dalam aksi mahasiswa terlibat dari tuntutan revolusi. Selain itu, Kiai Marzuki menegaskan NU juga berada di barisan pertama untuk mendukung penegakan hukum pada Koruptor, namun harus tetap waspada.

"Awalnya mereka menolak RUU, tapi akhirnya membabi buta, akhirnya yel-yelnya revolusi. Kan itu kelihatan banget ditunggangi. Kalau tentang korupsi, ayo NU juga di situ. Tapi jangan sampai ada penumpang gelap di situ, ujung-ujungnya terkait Pilpres kemarin dan seterusnya," imbuhnya.

Selain itu, Kiai Marzuki juga mengingatkan bagaimana pentingnya menjaga kedaulatan negara. Jangan sampai isu penegakan hukum ini membuat masyarakat abai dalam menjaga kedaulatan Indonesia.

"Anak bangsa harus ada, kita harus mandiri, berdikari dalam memberantas dan dalam penegakan hukum. Jangan sampai untuk itu saja, kita harus didanai asing. Atau oleh orang dalam negeri yang itu nyuwun sewu itu jaringan asing, kita tidak ingin seperti itu. Menjaga kedaulatan negara itu penting. Jangan hanya untuk isu penegakan hukum atau isu anti korupsi, kita harus kehilangan jati diri bangsa, kedaulatan bangsa," papar Kiai Marzuki.

Kiai Marzuki juga mewanti-wanti adanya kelompok tertentu yang ingin menghancurkan kedaulatan Indonesia. Untuk itu, dia berharap masyarakat bisa memberi kesempatan pemerintah untuk membenahi permasalahan ini.

"Indonesia harus hati-hati, beri kesempatan untuk pemerintah menata pemerintahan ini. Nah perkara ada yang kurang tegas, ada korupsi. Ayo disuarakan. Intinya, mahasiswa jangan ditumpangi, mahasiswa jangan dibayar. Mahasiswa harus mandiri. Ingat kamu itu dibayari orang tuamu, jangan sampai disusupi ideologi tertentu," pungkasnya. [dutaislam.com/pin]

Keterangan: Disadur dan diedit dari Detik.com dari berita berjudul 'Ramai Aksi Demo Mahasiswa, PWNU Jatim Ingatkan Tak Tersusupi Paham Radikal' dan berita CNNIndonesia.com dengan judul 'Wiranto: Ada Info Demo Supporter Bola hingga Islam Radikal'.


Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB