Mas Toto (Cium Tangan Paus) Panen Berkah
Cari Berita

Advertisement

Mas Toto (Cium Tangan Paus) Panen Berkah

Duta Islam #02
Senin, 30 September 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Mas Toto cium tangan Paus Fransiskus. (Foto: istimewa)
Oleh Sholahuddin Aly

DutaIslam.Com - Bagi penganut Katolik, bisa berjumpa dan salaman dengan Sri Paus adalah suatu berkah yang tak ternilai. Sesuatu yang sangat diimpikan. Karena memang tidaklah mudah untuk bertemu pimpinan tertinggi umat Katolik sedunia. Bahkan bagi umat Katolik hanya orang-orang diberkati saja yang bisa ketemu Sri Paus. Kepulung atau dapat pulung begitu orang jawa menyebutnya.

Adalah Mas Toto yang merasa kepulung dan dapat berkah tak terkira.

Nama aslinya A.M Adiyarto Sumardjono, Kepala Biro Umum di Kantor Dewan Pertimbangan Presiden. Albertus Magnus itu nama baptisnya yang kemudian disingkat A.M.

Mas Toto merasa benar-benar dapat berkah, diberkahi, ketika mendapat tugas untuk mendampingi Bapak KH Yahya Cholil Staquf, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden lawatan ke Vatikan. Turut serta dalam rombongan tersebut teman-teman dari GP Ansor.

Pergi ke Vatikan itu ziarah suci, perjalanan spiritual. Mungkin bagi umat Islam semacam berumroh ke tanah suci.

Saat tugas mengantarkan ke Vatikan tiba, Rabu (25/09), Mas Toto selaku yang mengatur dan mengantar rombongan harap harap cemas. Ya, hari itu tidak ada jadwal pertemuan khusus dengan Paus Fransiskus. Hanya audiensi umum bareng jemaat umum.

Untuk masuk ke arena audiensi umum di pelataran Gereja Sant Pietro Basilica pun harus melewati tiga lapis petugas keamanan. Harus antri melalui pintu gerbang benteng/tembok Vatikan (Porta de Angelica), melalui metal detector, dan terakhir petugas yang mengarahkan blok lokasi tempat duduk. Tempat duduk peserta audiensi di bagi tiga. Zona umum ada di pelataran bawah di depan mimbar Paus berjarak 25 meteran, terpisah barikade dan undakan naik ke gereja. Zona VVIP & VIP ada di sisi kanan kiri mimbar Paus berjarak 7 meteran, yang juga disekat dengan barikade.

Sebagai tamu VVIP, Gus Yahya bisa masuk tanpa antri di pintu gerbang masuk Vatikan. Sementara rombongan GP Ansor, tamu VIP, harus ikutan antri masuk dengan jemaat yang lain. Gak ada penomoran kursi. Yang datang awal bisa duduk di depan. Rombongan dari Indonesia pun duduknya terpencar tiga blok lokasi.

Selain cemas, Mas Toto tak berhenti berharap bisa bertemu langsung dan salaman dengan Sri Paus. Kapan lagi kalau bukan sekarang. Kira-kira begitu harapnya. Mas Toto tentu gak putus dalam doanya.

Yes !! Akhirnya kesempatan itu datang. Rombongan GP Ansor yang pakai batik & berpeci mendapat perhatian dari Paus Fransiskus. Rombongan GP Ansor kemudian dipersilahkan masuk mendekat bertemu Sri Paus.

Mas Toto gak mau melewatkan momen ini. Mas Toto yang Katolik ikut nyempil rombongan GP Ansor, ikut bersalaman dengan Sri Paus. Wah dapat berkah besar rupanya. Bersama GP Ansor, Mas Toto bisa ikut salaman bahkan cium tangan & foto nyempil dengan Sri Paus.

"Saya dapat keberkahan, mas. Saya dapat keberkahan," begitu katanya berulang-ulang selepas itu. Wajahnya sumringah mengumbar senyum lebar.

Misinya mengantarkan sukses & dia pun dapat keberkahan. Ya, keberkahan membantu GP Ansor, keberkahan bertemu Sri Paus.

Saya yang juga berkesempatan jumpa dan bersalaman dengan Sri Paus lalu dapat pesan text dari teman Katolik. "Saya ikut Ansor sajalah. Seumur-umur saya jadi Katolik belum pernah bertemu Sri Paus," canda temen saya.

Panen berkah ya Mas Toto... [dutaislam.com/gg]

Sholahuddin Aly, ditulis di atas kereta cepat TGV menuju Paris, bersiap kembali ke tanah air, Ahad, 29 September 2019.

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB