Bekraf juga telah memberika teguran. "Sedang kami pertimbangkan. Teguran sudah secara lisan dan pesan tertulis," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf, Jumat (06/09/2019).
Triawan menilai, keputusan panitia IIBF mengundang penceramah kontroversial gerakan khilafah seperti Felix Siauw menyebabkan kegaduhan di masyarakat dan ketidaknyamanan Bekraf yang selama ini membantu panitia.
"Mereka hanya memohon maaf dan menyesal. Tidak ada penyesalan telah menampilkan tokoh yang bersangkutan."
Triawan menjelaskan dukungan Bekraf kepada Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) sebagai penyelenggara IIBF adalah membantu menempatkan Indonesia sebagai pusat perkembangan industri literasi, setidaknya di kawasan Asia Tenggara.
Melekat juga upaya Bekraf meningkatkan budaya literasi di masyarakat. Budaya literasi tentu akan tumbuh seiring dengan pemahaman tentang keberagaman dan toleransi terhadap kemajemukan bangsa Indonesia.
"Bekraf sangat menyesali IKAPI sebagai penyelenggara IIBF telah menyertakan pihak-pihak yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut," tutur Triawan.
Dalam IIBF Felix Siauw tampil sebagai pembicara dalam panel bedah buku. Felix Siauw bersama tim kreatifnya membahas bukunya yang berjudul 'Wanita Berkarir Surga", Rabu (04/09/2019).
Sebelum Bekraf, Sastrawan Goenawan Mohamad memutuskan menolak tampil sebagai pembicara dalam diskusi di IIBF.
Keputusan Goenawan Mohamad merupakan bentuk sikap tegas menolak keterlibatan Felix Siauw yang dinilai menentang NKRI. Padahal, IIBF dibiayai dana publik yang dikelola NKRI. "Sebuah hipokrisi," ujar GM.
Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid pun batal menghadiri undangan karena kedatangan Felix Siauw. [dutaislam.com/pin]
Keterangan: Disadur dan diedit dari Tempo.co dengan judul asli 'Felix Siauw Diundang IIBF, Bekraf Bakal Stop Bantuan'.
