![]() |
Syeikh Muhammad Hariri dan Habib Umar bin Hafidz. (Foto: istimewa) |
Suatu ketika beliau didiagnosis di rumah sakit melalui X-ray (Foto rontegen), sang dokter terkejut setengah mati melihat cetak foto rontegen pada bagian dada Beliau.
Sang dokter bertanya keheranan: "engkau ini manusia atau bukan?"
Sang syeikh bertanya balik: "Kenapa engkau bertanya seperti itu ?" Sambil menggelengkan kepala, dokter itu bertanya:"Kenapa engkau bisa hidup tanpa jantung ? Dimana jantung mu?".
Syeikh tersenyum pelan, "Maaf, Jantungku ku titipkan pada kekasihku dimadinah, Sayyidina Muhammad".
Syeikh Muhammad Hariri adalah orang yang sangat mahabbah (cinta) kepada Rasulullah dan begitu alim, beliau hobi mengenakan pakaian serba warna hijau dan mampu melihat Rasulullah SAW baik dalam mimpi bahkan secara dhohir (nyata).
Akan tetapi suatu ketika beliau masuk ke Tarim, beliau tidak bisa melihat Rasulullah. Dan ketika beliau keluar dari Tarim (pulang ke asalnya) beliau bertemu Rasulullah di dalam mimpinya, beliau menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah, mengapa ia tidak dapat meliahat Rasul ketika di berada di Tarim?, dan Rasulullah menjawab : "kalau engkau sudah sampai di Tarim, cukup sudah engkau melihat aku, lewat Umar. (yaitu Al Habib Umar bin Hafidz )"
Jadi benarlah kata Habib Abdullah bin Syihab
"Walaupun aku tidak pernah duduk di zaman Al Faqih Moqoddam
walaupun aku tidak pernah duduk di zaman Imam Haddad
tetapi aku cukup beruntung hidup di zaman Habib Umar Bin Hafidz"
Masya Allah beruntunglah kita masih bisa satu masa dengan Habib Umar Bin Hafidz. Mudah-mudahan hati kita tambah cinta pada kakek beliau, yakni Rasulullah SAW. Aamiinn... [dutaislam.com/gg]
Source: Darul Qoum Al ilmy
