 |
| Tangkapan layar salah satu netizen bernama Umi Atun halalkan darah untuk diminum. Foto: Istimewa. |
Pemahaman konyol tersebut terungkap di kolom komentar status Facebook saat dirinya menanggapi komentar netizen bernama Tony Suharto.
"Ada dua kafir, yang satu asal biasa diajak kerjasama dagang dll harus kita lindungi, tetapi kalau mencela, memaki, memusuhi Islam (harus kita bunuh)," tulis Tony Surahato dalam tangkapan layar komentar Facebook yang diterima dutaislam.com, Selasa (03/09/2019).
Alih-alih Umi Atun memberikan tanggapan yang mencerdasakan. Dengan nada kebencian, dia justru menghalkan darah orang kafir tersebut untuk diminum.
"Halal darahnya diminum kafir ini !!!" katanya dengan menyertakan tiga tanda seru sebagai penegasan.
Entah dari mana dasar bahwa darah itu halal untuk diminum. Padahal Islam mengharamkan pemeluknya meminum darah.
Dalam Qur'an Surah Al-Maidah Ayat 3 Allah berfirman: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala......."
Meskipun begitu, Syekh Ahmad Shawi al-Maliki dalam kitab Hasyiyah Alal Jalalain menjelaskan hukum mengkonsumsi darah secara rinci ulama membagi dua jenis darah. Pertama, darah yang mengalir. Kedua, darah yang tidak mengalir.
Darah yang diharamkan oleh ayat di atas adalah darah yang mengalir. Sedangkan darah yang tidak mengalir seperti hati, limpa, dan darah yang tersisa di urat daging, adalah suci dan boleh dimakan. [dutaislam.com/pin]
