Ribuan mahasiswa baru Unwahas Semarang deklarasi tolak radikalisme. Foto: Ubaid |
Deklarasi itu dilakukan dengan membubuhkan tandatangan di kain putih di sela-sela pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), di kampus Gunungpati, Sabtu (07/09/2019).
“Sebagai kampus Aswaja semua mahasiswa harus terbiasa dengan perbedaan suku, ras dan agama, sehingga kesatuan dan persatuan dapat terwujud di negeri tercinta ini,” ungkap Ahsanul Husna, ketua panitia.
Baca: Orientasi Keaswajaan, Unwahas Bentengi Mahasiswa dari Paham Radikalisme
Ahsan menambahkan, mahasiswa harus menjadi agen-agen perubahan di masyarakat, dengan maraknya paham radikalisme yang merongrong NKRI, wajib bagi mahasiswa untuk turut serta mengkampanyekan spirit-spirit anti radikalisme dan terorisme.
“NKRI adalah final, jangan pernah memberi ruang kepada mereka yang anti NKRI,” tegas Ahsan.
Deklarasi ini, kata Ali Imron, Kepala Bagian Kemahasiswaan Unwahas tidak berhenti pada sebatas seremonial. Dalam kegaitan perkuliahan maupun non akademik, para mahasiswa baru Unwahas akan diberi materi-materi tentang pentingnya merawat keragaman suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia.
“Keragaman adalah Keniscayaan, harus kita rawat,” tandas Ali Imron. [dutaislam.com/ab]