10 Pengusung Bendera 'We The Word Khilafah' Dilepas, Ansor Gersik Turun Jalan
Cari Berita

Advertisement

10 Pengusung Bendera 'We The Word Khilafah' Dilepas, Ansor Gersik Turun Jalan

Duta Islam #03
Sabtu, 07 September 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Puluhan Anggota Ansor dan Banser aksi di Depan Malopres Gresik minta kejelasan pelepasan 10  pengusung bendera khilafah, Jumat (06/09/2019). Foto: Jatim.suara.com.
DutaIslam.Com - Ratusan anggota Ansor dan Banser turun jalan, Jumat (06/09/2019). Mereka mempertanyaan alasan Polres Gresik melepas 10 pengusung bendera khilafah di Perum Gresik Kota Baru (GKB) beberapa waktu lalu.

Aksi dimulai dari Kantor DPRD Gresik di Jalan Wachid Hasyim. Ansor meminta para legislator ikut memperkuat pelarangan Hitbut Tahrir Indoensia (HTI) oleh pemerintah pusat.

“Setelah HTI resmi dibubarkan, pengusung khilafah berlindung di balik kalimat tauhid,” teriak Agus Junaidi Hamzah dalam orasinya, dikutip dari Sindonews.com.

Hamzah mengatakan aksi tersebut digelar untuk mengawal proses yang di lakukan Polres terkait kasus penangkapan puluhan pemuda yang membawa bendera khilafah yang kemudian dilepas.

"Kami akan mengawal proses yang dilakukan polres hingga akhir. Kita akan kawal bagaimana progresnya. Jika tidak ada progres, kami akan kembali turun ke jalan melakukan aksi," kata Agus, dikutip dari Jatim.suara.com.

Massa ditemui pimpinan sementara H Abdul Qodir dan dr Asluchul Alif. Mereka berjanji melakukan pantauan dan pergerakan kelompok pengusung khilafah.

Ansor dan Banser kemudian bergerak ke Mapolres Gresik di Jalan Basuki Rahmad. Massa meminta Kapolres AKBP Wahyu Sri Bintoro memberikan penjelasan atas pelepasan 10 pengusung khilafah yang dilepas.

“Kami terus melakukan pemantauan dan lagi mendalami. Kami minta dukungan,” katanya di hadapan Ansor-Banser.

Massa kemudian melanjutkan aksinya di Kantor Pemkab Gresik. Sayangnya Bupati Sambari Halim Radianto maupun Wabup M Qosim tidak terlihat. “Kami sepakat bahwa HTI terlarang. Kami berkomitmen bersama Banser bahwa NKRI Harga Mati,” ujar Asisten II Edi Hadi Siswoyo.

Aksi diakhiri dengan penghormatan Merah Putih di halaman Pemkab Gresik sambil menyanyikan Indoensia Raya, Mars Ansor, Banser dan Sunbanul Wathan.

Sebelumnya, puluhan pemuda melakukan pawai dengan membawa bendera HTI dan banner bertuliskan "We The World Khilafah" di Gresik Kota Baru dan Driyorejo tanpa ijin dari pihak kepolisian. Saat itu, aksi tersebut dibubarkan oleh petugas kepolisian. [dutaislam.com/pin]

Keterangan: Data diolah dari Sindonews.com dan Jatim.suara.com.

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB