![]() |
Mbah Moen dan Gus Mus. Foto: Istimewa. |
Baca juga: Kisah Mbah Moen yang Istiqamah Membaca Manaqib Siti Khadijah
Jauh hari sebelum berangkat ke Tanah Suci, pihak keluarga sebenarnya mencegah Mbah Moen untuk naik haji tahun ini. Hanya saja pihak keluarga tidak berani matur langsung ke Mbah Moen.
"Maka mereka minta tolong salah satu santri kinasih beliau yang kebetulan masih famili, mas Nawawi (Pemilik akun Facebook "Jambal roti")," cerita Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus) melalui akun Instagramnya, Selasa (06/08/2019).
Karena diminta pihak keluarga, Nawawi kemudian dengan hati-hati matur ke Mbah Moen menggunakan gaya bercerita. Nawawi menceritakan obrolan putera-putera Mbah Moen. Namun belum sampai Nawawi tuntas memberitahu apa yang diobrolkan keluarganya, Mbah Moen langsung memotong.
"Mereka melarang aku berangkat haji ya? Karepa dewe! (Maunya sendiri!, Red)," ujar Gus Mus menirukan jawaban Mbah Moen.
"Terus terang sejak Mas Nawawi menceritakan hal itu, dalam hati aku sudah merasa ketir-ketir, tidak enak," sambungnya.
Gus Mus menceritakan bahwa setiap ketemu belakangan ini, Mbah Moen selalu mengatakan bahwa doanya saat ini hanya ingin meninggal khusnul khotimah. Hal ini mengingat usia Mbah Moen sudah 90 tahun.
"Dongo kulo sakniki namung nyuwun husnul khatimah, Lek. Umur kulo sampun langkung 90 tahun (Doa saya sekarang ini hanya memohon husnul khatimah, Lek. Umur saya sudah 90 tahun lebih)," tutur Mbah Moen kepada Gus Mus.
Dan kini, kata Gus Mus, doa Mbah Moen dikabulkan oleh Allah. Bagi Gus Mus, Mbah Moen adalah tokoh pendamai yang menyukai kedamaian
"Tokoh pendamai yang menyukai perdamaian itu kini telah damai di sisi Dzat yang Maha Damai. Meninggalkan kita yang belum selesai dengan urusan dunia ini dengan membawa segudang ilmu, akhlak, dan kearifan beliau," tutur Gus Mus yang diakhiri dengan ucapan Inna liLlahi wainna ilaiHi raji'an. Nafa'anallahu bi'ululamihi wa akhlaqihi wahikmatih. [dutaislam.com/pin]
