Sebelum Bicara Salib, Apakah Ustadz Somad Tidak Baca Ayat Ini?
Cari Berita

Advertisement

Sebelum Bicara Salib, Apakah Ustadz Somad Tidak Baca Ayat Ini?

Duta Islam #03
Sabtu, 17 Agustus 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Ustadz Abdul Somad. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com - Ustadz Abdul Somad dilaporkan ke polisi oleh Brigade Meo lantaran dianggap menghina agam kristen. Pelaporan terhadap Ustadz Somad terkait dengan video ceramahnya tentang salib dan patung.

Ustadz Somad mengatakan bahwa di dalam salib atau patung yesus ada jin kafir. Dengan berlagak melucu Ustadz Somad juga menirukan posisi patung Yesus di kayu salib.

Ceramah Ustadz Somad yang menjawab pertanyaan dari salah satu jamaah itu dinilai menghina agama kristen. Jika benar Ustadz Somad telah menghina agam kristen, seharusnya Ustadz Somad tidak melakukan itu.

Apa yang dilakukan Ustadz Somad bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam Al-Qur'an Surat Al An'am ayat 108, Allah berfirman:

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ

"Dan jgnlah kamu memaki sembahan" yg mrk sembah selain Allah, krn mrk nanti akan memaki Allah dg melampaui batas tanpa pengetahuan."(Al-an'am:108).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengenai ayat tersebut menegaskan bahwa Allah melarang terhadap Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang beriman mencaci ilah-ilah kaum musyrikin. Meskipun mengandung kemaslahatan, cacian tersebut akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar daripada kemaslahatannya.

Dalam kontek ke-Indonesiaan, ayat tersebut memberikan pemahaman kepada kita agar tidak mencaci kepada pemeluk agama lain atau non muslim. Meskipun kita menganggap keyakinan mereka salah, kita tetap dilarang untuk mencaci mereka. Larangan mencaci ini untuk merusak hubungan antar sesama bangsa Indonesia.

Bahkan larangan mencaci tidak hanya berlaku kepada peeluk agama lain. Mencaci kepada sesama muslim pun juga dilarang. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah: “Dilaknat orang yang mencaci-maki orang tuanya.” Para Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, bagaimana seseorang mencaci-maki orang tuanya?” Beliau saw. menjawab: “Ia mencaci ayah seseorang, maka orang itu pun mencaci ayahnya. Ia mencaci ibu seseorang, maka orang itu pun mencaci ibunya (atau sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah saw).”

Ayat dan hadis di atas mengajarkan kepada untuk untuk mengeluarkan kata-kata hanya yang baik-baik saja dan tidak menyinggung orang lain. Baik sesama umat Islam maupun non Muslim. Karena jika kita membuat orang lain tersinggung, siapapun tidak akan terima. Sehingga orang yang kita singgung perasaannya pun akan akan membalasnya. Bila hal ini terjadi tentu akan berdampak buruk  bagi hubungan baik yang sudah terbangun.

Secara tersirat ayat dan hadis tersebut mengajarkan kepada kita agar memelihara hubungan baik dengan orang lain. Dalam kontek bernegara hubungan baik dapat diwujudkan dengan selalu menjaga kerukunan, baik sesama umat Islam maupun dengan non Muslim. Ini yang harus kita jaga sebagai bangsa Indonesia yang tinggal di negara dengan multi agama.

Sebelum biacara salib dan menirukan Yesus disalib, apakah Ustadz Somad tidak membaca ayat Al-Qur'an dan Hadis Nabi di atas? [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB