 |
| Menkominfo Rudiantara meluncurkan secara resmi Program Digitalisasi Perbatasan. (Foto: Dutaislam.com) |
Menurut menteri, ini adalah tahapan migrasi. Sudah 12 rahun inisiasi mendigitalkan masyarakat Indonesia, tapi baru terealisasi di era Jokowi saat ini.
"Kalau Jepang sudah tahap lanjut digital. Sudah tigadimensi," terang Rudiantara.
Selama ini, televisi kita masih dominan tv kabel, parabola atau free frekuensi. Kini, dengan peralihan analog ke televisi digital, gambar layar tv warga Nunukan akan lebih jernih dan stabil.
"Kualitas gambar jauh lebih bagus," tanda Rudiantara soal perbedaan analog dan digital.
Dia juga menjelaskan bahwa digital menjadikan frekuensi sinyal publik lebih efisien. Inilah yang menurutnya lebih penting dari pelayanan tv digital di perbatasan.
Selain itu, pemanfaat frekuensi digital juga akan digunakan untuk frekuensi kebencanaan, mengingat Indonesia adalah negara yang dilingkari potensi bencana.
Digitalisasi perbatasan di Kalimantan Utara ini, lanjut Rudiantara, juga dipersiapkan untuk perpindahan ibukota. [dutaislam.com/ab]
