![]() |
KH Maimoen Zubair (Mbah Moen). (Foto: NU Online) |
Hal tersebut diungkapkan oleh Nusron pada peringatan 7 hari wafatnya Kiai Maimun Zubair, Senin (13/08/2019) malam, di tempat Majelis Darul Hasyimi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Nusron bertemu Mbah Moen di Jakarta menjelang keberangkatan haji terakhir Mbah Moen.
Nusron mengatakan, Mbah Moen bercerita tentang KH Wahab Hasbullah, NU harus nasionalis dan Indonesia harus NU. Dalam hal ini, Nusron memahami, bahwa cara keberagamaan Indonesia sebagaimana tata caranya Nahdlatul Ulama.
"Sambil mengutip sebuah ayat yang sering beliau sampaikan, lalu mengutip tafsir dari Syekh Ramadhan Al-Buthi bahwa kebangkitan peradaban Islam akan muncul dan datang dari Indonesia," papar Nusron.
Sebagaimana keterangan Mbah Moen, lanjut Nusron, peradaban Islam memiliki tujuh fase yang puncaknya nanti di Indonesia. Fase pertama adalah zaman Nabi Muhammad. Kedua, fase 4 Sahabat Khulafaur Rasyidin. Ketiga, fase Bani Umayyah, keempat Bani Abbasiyah. Kelima, fase kaum sufi dan intelektual (Ibn Rusyd, Ibn Sina, dan lain-lain). Keenam, fase Turki Usmani, dan ketujuh adalah fase Indonesia.
"Kebangkitan Islam akan datang dari sebuah negara di mana negara itu adalah penghasil biji-bijian, bukan negara Islam tapi mayoritas Islam, dan ada ajaran Nasrani dan ada juga ajaran Yahudi," ujarnya.
"Itu dimaknai Sayyid Ramadhan Al-Buthi dan dikutip berkali-kali oleh Mbah Maimoen adalah Indonesia. Oleh karena itu, NU harus menjadi kekuatan nasionalis di Indonesia," tegas Nusron. [dutaislam.com/gg]
