 |
| Penjelasan keutamaan bulan Muharram (sumber:istimewa) |
DutaIslam.Com - Kegemberiaan umat Islam bukan hanya karena bulan Muharam sebagai tanda bergantinya tahun di dalam Islam. Akan tetapi, bulan Muharam mengandung banyak keutamaan di dalamnya.
Keutamaan bulan Muharam termaktum di dalam Surat at-Taubah ayat 36. Di dalam ayat tersebut, Allah SWT telah memuliakan bulan Muharam dengan memerintahkan umat manusia untuk tidak saling berbuat dzalim.
Baca: 5 Amalan Utama di Bulan Dzulhijjah
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu" (QS. Surat at-Taubah: 36).
Bulan Muharam disebut juga syarulllah sebagai petanda atas mulianya bulan Muharam. Untuk meraih keutamaan bulan Muharam, umat Islam dianjurkan berpuasa serta memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.
Sebelum datangnya Islam ke tanah Araba, bulan Muharram dikenal dengan nama Shafar Awwal. Lalu bulan Shafar disebut dengan nama Shafar Tsani.
Baca: Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Di bulan ini, terdapat larangan berbuat dzalim dan mengalirkan darah antara suku-suku di Arab. Masyarakat Arab senantiasa melakukan genjatan senjata di bulan Muharram. Meskipun mereka sebelumnya telah terjadi peperangan antara satu kelompok dengan kelompok lain.
Oleh karena itu, setelah datangnya Islam, nama Shafar Awwal berubah menjadi Muharram yang bermakna waktu yang diharamkan. Sebab pada bulan ini, umat manusia dilarang berbuat dzalim, mengalirkan darah serta melakakun segala perbuatan dosa.
Sebagai umat Islam tentunya akan memanfaatkan momentum bulan Muharram sebagai ladang merai ridha dan rahmat Allah SWT. Salah satu amalan yang dilakukan Nabi Muhammad dan para nabi terdahulu adalah dengan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh. [dutaislam.com/in]
