Intoleransi di Perguruan Tinggi yang Harus Segera Ditangani
Cari Berita

Advertisement

Intoleransi di Perguruan Tinggi yang Harus Segera Ditangani

Duta Islam #02
Jumat, 02 Agustus 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Universitas Indonesia. (Foto: istimewa)
Oleh Suyadi Prawirosentono

DutaIslam.Com - LPPM Universitas Nahdlatul Ulama telah menyurvei beberapa perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasilnya, terjadi gerakan anti-keragaman oleh gerakan Tarbiyah yang berkiblat ke Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, dan Salafi. Ketiganya menciptakan intoleransi di Indonesia dan dunia (Kompas, 26/6/2019).

Ikhwanul Muslimin dilarang di Mesir; Hizbut Tahrir, yang terobsesi mendirikan khilafah, dianggap teroris di Timur Tengah; serta Salafi, yang berorientasi pemurnian Islam merujuk gerakan Wahabisme Arab Saudi, sedang diberantas di Arab Saudi. Ini lampu merah yang tak boleh dibiarkan. Pendekatan NU dan Muhammadiyah tak akan efektif tanpa disertai dengan pendekatan hukum oleh aparat.

Ini sungguh suatu kelalaian rezim reformasi akibat menghapus penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dari kampus. Beberapa waktu lalu, ada hasil survei yang menyatakan bahwa di Fakultas Kedokteran UI ada mahasiswa senior meminta yuniornya menolak kuliah jika dosennya bukan Muslim. Saya sebagai alumnus UI, yang Muslim, amat kecewa dengan perkembangan ini. UI adalah perguruan tinggi negeri milik rakyat, jangan sampai dirasuki sikap anti-keragaman.

Bayangkan jika ada dokter alumnus UI yang bersikap intoleran kepada pasien non-Muslim. Bukankah itu menyalahi sumpah dokter? Dia lupa bahwa ilmu kedokteran modern yang dipelajarinya dihasilkan oleh para ahli non-Muslim yang mengabdi pada kemanusiaan tanpa memandang perbedaan agama.

Perguruan tinggi, apalagi PTN, harus dibebaskan dari sikap intoleransi. Kita menjadi bangsa merdeka untuk hidup saling menghormati tanpa sikap kesukuan dan perbedaan agama. Merdeka dengan tanggung jawab jaga NKRI dan Pancasila! [dutaislam.com/gg]

Suyadi Prawirosentono, Selakopi Pasir Mulya Bogor 

Keterangan: Tayang di rubik Surat Pembaca Kompas, Kamis, 01 Agustus 2019, dengan judul: Anti-keragaman di PTN.

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB