Gus Dur dan masyarakat Papua. Foto: Istimewa. |
"Bagi Gus Dur, orang-orang Papua adalah orang-orang yang dekat di hatinya. Almarhum Papa Theys, Bapa Toha dan tokoh-tokoh Papua lainnya adalah kawan-kawan karibnya," tulis Yenny melalui akun Instagramnya, Senin (19/08/2019).
Menurut Yenny, Gus Dur pula yang mengijinkan warga Papua memanggil diri mereka dengan nama kebanggaannya yaitu Papua.
"Sebuah nama yang ketika diucapkan pada masa Orba, bisa mengantar orang ke penjara. Apalah arti sebuah nama kata orang, namun bagi Gus Dur, nama bisa berarti kebanggaan, ketika yang menyandangnya, merasa dimanusiakan," tulis Yenny.
Yenny mengatakan, berpuluh tahun orang Papua merasa dianaktirikan oleh Jakarta. Namun, Gus Dur mencoba merangkul mereka dengan cara mengembalikan harkat martabatnya. Sekarang, kata Yenny, Jokowi melanjutkan perjuangan Gus Dur dengan cara membangun Papua agar kesejahteraan masyarakat meningkat.
"Kami sangat sedih dengan memanasnya situasi di beberapa daerah di Papua pada saat ini. Semua terjadi karena menyebarnya berita yang sampai sekarang belum jelas ujung pangkalnya, namun telah menjadi sumber provokasi dan hoax yang mengakibatkan naiknya emosi," ucap Yenny.
Yenny kemudian menghimbau agar semua pihak mengedepankan kearifan dan kasih sayang kepada sesama warga bangsa. Karena itu nilai yang diajarkan orang tua kita, kiai, dan para pastor.
"Inilah nilai yang diajarkan orang tua kita, kiai kita maupun pastor kita. Mari kita semua saling merangkul. Karena Papua adalah kita, dan Kita adalah Papua," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Yenny juga memposting foto Gus Dur dengan masyarakat Papua. [dutaislam.com/pin]