![]() |
Ketua Ansor Riau Purwaji. Foto: Istimewa. |
“Baru sehari setelah Gubernur Papua Lukas Enembe menyuarakan penolakannya atas FPI dan HTI di Papua, sebuah selebaran berisi tuntutan pembubaran Banser disebar di masyarakat. Hebatnya, ditengah pembatasan internet di Papua, tagar #BubarkanBanser menjadi trending topic di twitter. Semakin keliatan culasnya para pengasong khilafah di republik ini,” kata Purwaji, Senin (26/08/2019).
Purwaji merujuk pada laman resmi milik Pemerintah Daerah (Pemda) Papua yakni "Papua Tolak FPI dan HTI". Dalam laman tersebut disebutkan, Pemerintah Provinsi Papua menyatakan sikap resmi menolak kehadiran kelompok maupun organisasi kemasyarakatan (Ormas) radikal seperti FPI dan HTI. Penolakan disampaikan langsung Gubernur Papua Lukas Enembe dalam acara ramah tamah bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di kediaman Pdt. Lipiyus Biniluk, Sentani Kabupaten Jayapura, Sabtu (24/08/2019).
"Banser sebagai organisasi otonom Nahdlatul Ulama secara kronologis peristiwa kerusuhan di Sorong dan Manokwari sama sekali tidak terkait. Bahkan ketika kejadian pengepungan asrama Papua di Malang dan Surabaya yang dianggap sebagai pemicu aksi massa di Papua, Banser sama sekali tidak terlibat. Lha kenapa ujug-ujug Banser yang disalahkan dan diminta dibubarkan,” papar Purwaji.
Purwaji menilai cara-cara tersebut dilakukan oleh kelompok-kelompok yang ia sebut para pengasong khilafah membuat kekacauan. Meski organisasinya resmi dilarang, aktivisnya masih gentayangan.
Kelompok ini, kata Purwaji, melakukan upaya balas dendam kepada Banser karena dulu Banser yang membuat aksi besar-besaran meminta pembubaran HTI. “Bubar harus dibayar bubar begitu agaknya semangat mereka,” tegas Purwaji.
Purwaji mengungkapkan bahwa modus serupa pernah dilakukan kelompok HTI untuk memukul Banser di Riau dalam Kirab Satu Negeri beberapa waktu lalu. Mereka membuat narasi “Ansor diusir LAM” untuk memantik kemarahan masyarakat setempat.
"Lalu menyebar video hoaks shalat pakai bahasa Indonesia 'begitulah cara sholat Banser dengan Islam Nusantara nya'. Kejam dan culas, model adu domba ala pengasong khilafah bukan?” imbuhnya.
Namun menurut Purwaji adu domba yang dilakukan kelompok HTI ini tak akan mempan dilakukan terhadap masyarakat Papua. “Trending topic di twitter itu bukan suaranya Papua tapi suaranya penghianat HTI dan pengagumnya,” tutup Purwaji. [dutaislam.com/pin]
Keterangan: Disadur dan diedit dari arrahmahnews.com dengan judul asli 'Ketua GP Ansor Riau Sebut HTI Dalang Selebaran #BUBARKANBANSER'
