Al-Albani Mengafirkan Imam Bukhari Gara-gara Takwil Ayat
Cari Berita

Advertisement

Al-Albani Mengafirkan Imam Bukhari Gara-gara Takwil Ayat

Minggu, 11 Agustus 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
takwil ayat menurut syaikh al-albani
Foto Albani, tokoh wahabi. Sumber: istimewa.

Dutaislam.com - Kelompok wahabi memang anti terhadap ta'wil ayat. Mereka mengingkari ta'wil secara mutlak walaupun ta'wil tersebut adalah takwil yang baik (terpuji).

Mereka bahkan mengatakan bahwa orang yang melakukan ta'wil sama dengan merombak dan menghancurkan al Qur’an, sebagaimana dinyatakan oleh Al-Albani dalam karyanya Syarh Ath-Thahawiyyah, di halaman 18. Begitu pula Ibnu Bas dalam karyanya At-Tanbihat, halaman 34 dan 71.

Baca: Albani dan Klaim Dominasi Kesahihan Hadits yang Membahayakan

Sungguh, Wahabi itu buta (atau pura-pura buta) terhadap hadits nabi ketika Rasulullah mendoakan sahabat Abdullah bin Abbas, berkata:

اللهم علمه الحكمة وتأويل الكتاب. رواه ابن ماجه

Artinya:
"Ya Allah ajarilah ia hikmah dan takwil Al-Qur’an". (HR. Ibnu Majah)

Al-Albani pernah mengeluarkan fatwa yang isinya secara tidak langsung telah mengkafirkan Imam al-Bukhari, karena melakukan ta'wil terhadap ayat 88 surat Al-Qashash, yang berbunyi:

كل شيء هالك إلا وجهه أى إلا ملكه 

Artinya:
"Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah". (QS. Al-Qashash: 88)".

"Maksud `illa wajhah, adalah illa mulkahu (kecuali kerajaan-Nya)" (Lihat Shahih al-Bukhari).

Ketika ditanya tentang pena'wilan seperti dalam Shahih Al-Bukhari tersebut, Al-Albani mengatakan dalam kitab karyanya, Al-Fatawa, di halaman 523, begini:

“هذا لا يقوله مسلم مؤمن”, “Siapa yang mentakwil firman Allah “Kullu Sya’in Halikun Illa Wajhahu” maka ta'wilnya adalah sesuatu yang tidak akan dikatakan oleh seorang muslim”

albani mengkritik imam bukhari
Pendapat Al-Albani dalam buku Al-Fatawa, hlm. 523. 

Padahal Imam Bukhari telah mena'wil ayat tersebut, beliau mengatakan "Illa wajhahu" artinya "Illa Mulkahu". Dengan demikian makna ayat tersebut, "segala sesuatu akan punah kecali kekuasaan/kerajaan Allah". Lihat Shahih Al-Bukhari dalam tafsir surat Al-Qashas.

Kalau Imam Bukhari saja dianggap bukan seorang muslim, maka berarti sama saja Al-Albani mengafirkan Imam al Bukhari. Anda lihat kembali tentang pendapat Al-Albani yang berkata:

“Siapa yang mentakwil firman Allah “Kullu Sya’in Halikun Illa Wajhahu” maka takwilnya adalah sesuatu yang tidak akan dikatakan oleh seorang muslim”.

Anda mau dikafirkan? Innalillah wa inna ilahi raji'un. [dutaislam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB