Lima Daerah Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Muktamar ke-34 NU
Cari Berita

Advertisement

Lima Daerah Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Muktamar ke-34 NU

Duta Islam #03
Minggu, 07 Juli 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Persiapan Muktamar, para pengurus PBNU menggelar rapat gabungan antara syuriyah dan tanfidziyah di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (04/07/2019). Foto: NU Online. 
DutaIslam.Com - Para pengurus PBNU telah membuat ancang-ancang bahwa Muktamar ke-34 NU akan berlangsung September 2020. Hal ini berdasarkan hasil rapat gabungan antara syuriyah dan tanfidziyah di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (04/07/2019).

Baca juga: Cara Kiai As'ad Situbondo Selamatkan NU di Muktamar 1984

Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini mengatakan, Muktamar NU secara lebih khusus akan dibahas pada Rapat Pleno 2019. Rapat gabungan  telah memutuskan bahwa Rapat Pleno PBNU akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Muhajirin di Purwakarta, Jawa Barat, pada 19-22 September 2019

"Pada rapat gabungan hari ini, PBNU memutuskan waktu dan tempatnya Rapat Pleno terlebih dahulu,” ujar Hilmy, Kamis (04/07/2019) dikutip dari NU Online.

Hilmy mengatakan, pada rapat akan dibahas segala hal yang terkait muktamar seperti tema, waktu dan tempat. Tidak hanya itu, hal lain yang bersifat ekternal dan internal juga akan dibahas. "Yang internal misalnya mengevaluasi kinerja lembaga dan badan otonom, juga masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan,” jelas Hilmy.

Meski demikian, lanjut Hilmy, rapat gabungan di Jakarta telah membuat ancang-ancang bahwa muktamar akan diselenggarakan September 2020.

Hilmy menambahkan, sampai saat ini sudah ada lima daerah yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah. Yaitu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau. Di antara lima daerah tersebut, Lampung, Banten, dan Kepulauan Riau belum pernah menjadi tempat muktamar.

“Sumatera Selatan pernah menjadi tuan rumah, yaitu di Palembang pada tahun 1952, sementara Yogyakarta pernah menjadi tuan rumah pada tahun 1989,” katanya.

Selain memutuskan rapat pleno, rapat gabungan juga melaporkan dan mengevaluasi kinerja para pengurus. Rapat gabungan dihadiri Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Yahya C. Staquf,  pengurus syuriyah KH Zakki Mubarok, KH Ahmad Ishomuddin, dan lain-lain, Ketua Umum KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum KH Maksum Mahfoedz, Bendahara Umum Bina Suhendra, Sekretaris Jenderal Helmy Faishal Zaini, para ketua dan wakil sekretaris jenderal. [dutaislam.com/pin]


Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB