Kios Kebenaran yang di Paksakan
Cari Berita

Advertisement

Kios Kebenaran yang di Paksakan

Duta Islam #07
Sabtu, 06 Juli 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Kebenaran akan menemukan jalannya
Kios kebenaran yang di paksakan. Foto: istimewa
DutaIslam.Com - Berjalan menelusuri kedigdayaan hidup, dengan mengalir deras peradaban demi peradaban baru yang dirasa baru oleh semua khalayak manusia, padahal hidup tidak memiliki sepenuhnya daya, kalau bukan Tuhan yang memberi kedigdayaan hidup itu sendiri.

Ketika berjalan melihat papan nama pada kios, di persimpangan jalan hampir aku tidak percaya pada apa yang kubaca: "Kios Kebenaran". Mereka menjual kebenaran di sana!

Penjaga kios bertanya dengan sangat sopan, "Kebenaran macam apa yang ingin anda beli? Sebagian kebenaran atau seluruh kebenaran?"
"Tentu saja seluruh kebenaran!"Aku tidak perlu menipu diri, mengadakan pembelaan diri atau rasionalisasi lagi. Aku menginginkan kebenaranku: terang, terbuka, penuh dan utuh.

Baca: Hanya Untuk Mendapat Barokah Kyai, Bisyaroh Cuma Dapat di Lakukan Pesantren

Ia memberi isyarat agar aku menuju bagian lain dalam kios itu, yang menjual kebenaran yang utuh. Penjaga kios yang ada di sana memandangku dengan rasa kasihan dan menunjuk kepada daftar harga.

"Harganya sangat tinggi, Tuan," katanya.

"Berapa?" tanyaku mantap karena ingin mendapat seluruh kebenaran, berapa pun harganya.

"Kalau Tuan membelinya, Tuan akan membayarnya dengan kehilangan semua ketenangan dalam seluruh sisa hidup Tuan."

Aku keluar dari kios itu dengan rasa sedih. Aku mengira bahwa aku dapat memperoleh seluruh kebenaran dengan harga murah. Aku masih belum siap menerima kebenaran.

Kadang-kadang aku mendambakan damai dan ketenangan. Aku masih perlu sedikit menipu diri dengan membela dan membenarkan diri. Aku masih ingin berlindung di balik kepercayaan-kepercayaanku yang tak boleh dipertanyakan.

Kebenaran sudah menjadi hal yang tabuh, hukum kebenaran sudah dipaksakan. Orang-orang sudah mengklaim sebagai penjaga kebenaran. Kebenaran bukan hanya mengenai apapun yang berfungsi. Ini adalah filosofi pragmatisme, sebuah tipe pendekatan tujuan, versus dan cara.

Kebenaran akan Menemukan Jalannya


Pada kenyataannya, dusta pun kelihatannya dapat “berfungsi.” Tapi, dusta tetap saja dusta. Itu bukanlah kebenaran.

• Kebenaran bukan hanya mengenai apapun yang masuk akal atau dapat dimengerti. Sekelompok orang bisa berkumpul dan membentuk sebuah konspirasi berdasarkan seperangkat kesesatan, di mana mereka semua sepakat untuk menceritakan kisah sesat yang sama. Tapi, itu tidak membuat kisah mereka menjadi kebenaran.

• Kebenaran bukan hanya mengenai apapun yang membuat orang merasa bahagia. Sayangnya, berita buruk sekalipun bisa saja benar.

• Kebenaran bukan hanya mengenai apapun yang dinyatakan benar oleh mayoritas. Lima puluh satu persen dari sebuah kelompok bisa saja mendapatkan kesimpulan yang salah.

• Kebenaran bukan hanya mengenai apapun yang komprehensif. Sebuah pemaparan yang panjang dan terperinci tetap bisa menghasilkan sebuah kesimpulan yang keliru.

Baca: Bima, Ajari Saya tentang Kebenaran

• Kebenaran tidak ditentukan oleh niat. Niat yang baik pun masih bisa salah.

• Kebenaran bukan hanya mengenai bagaimana cara kita mengetahuinya. Kebenaran adalah mengenai apa yang kita ketahui.

• Kebenaran bukan hanya mengenai apapun yang dipercayai. Sebuah dusta yang sudah dijadikan pegangan pun masih tetap dusta.

• Kebenaran bukan hanya mengenai apapun yang bisa dibuktikan di hadapan publik. Sebuah kebenaran dapat diketahui secara pribadi saja (misalnya, lokasi harta karun).

Dari perspektif filosofis, ternyata kebeneran rokok itu sangat nikmat walau bungkus rokok dan peringatan nya sangat membahayakan. [dutaislam/ka]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB