Godaan Setan! Jika Ngantuk Pada saat Khutbah Jum’at.
Cari Berita

Advertisement

Godaan Setan! Jika Ngantuk Pada saat Khutbah Jum’at.

Duta Islam #07
Selasa, 02 Juli 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
cara agar tidak mengantuk saat shalat jumat
Cara agar tidak mengantuk saat shalat jumat. Foto: istimewa
Segala puji yang disertai pengagungan seagung-agungnya hanya milik Allah SWT dan perendahan diri kita yang serendah-rendah nya hanya kita berikan kepada-Nya

DutaIslam.Com - Mengantuk menjadi hal wajar yang di rasakan setiap manusia, namun mengantuk tidak hanya datang waktu malam hari melainkan sering kita jumpai pada saat hadir di pengajian, khutbah Jum’at, khutbah Idul Fithri maupun Idul Adha. Bahkan mungkin sebagian dari kita adalah orang yang sering atau pernah mengalami hal di atas.

Sesuatu yang lebih menakjubkan lagi adalah perkataan sebagian orang, ‘Kalau mau tidur pulas, datanglah ke pengajian, atau hadirilah khutbah Jum’at. Dan yang lebih membuat kita takjub lagi adalah mereka berdalil pula dengan hadits Nabi SAW yang mulia,

ﻣَﻦْ ﺳَﻠَﻚَ ﻃَﺮِﻳﻘًﺎ ﻳَﻠْﺘَﻤِﺲُ ﻓِﻴﻪِ ﻋِﻠْﻤًﺎ ﺳَﻬَّﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﺑِﻪِ ﻃَﺮِﻳﻘًﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻭَﻣَﺎ ﺍﺟْﺘَﻤَﻊَ ﻗَﻮْﻡٌ ﻓِﻰ ﺑَﻴْﺖٍ ﻣِﻦْ ﺑُﻴُﻮﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﺘْﻠُﻮﻥَ ﻛِﺘَﺎﺏَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻳَﺘَﺪَﺍﺭَﺳُﻮﻧَﻪُ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﺇِﻻَّ ﻧَﺰَﻟَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢُ ﺍﻟﺴَّﻜِﻴﻨَﺔُ ﻭَﻏَﺸِﻴَﺘْﻬُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔُ

Artinya:
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya kalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum/sekelompok orang berkumpul di salah satu dari rumah Allah yang mereka membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya diantara mereka, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan dan mereka akan ‘dihujani’ rahmat….”

Baca: Penjelasan Dalil Khutbah Jumat Pakai Tongkat

Hadits yang mulia di atas bukanlah sama sekali dalil bagi mereka karena ketenangan yang dimaksudkan bukanlah tertidur. An Nawawiy Rohimahullah mengatakan,

ﻭﻗﻴﻞ ﺍﻟﻄﻤﺄﻧﻴﻨﺔ ﻭﺍﻟﻮﻗﺎﺭ ﻫﻮ ﺃﺣﺴﻦ

Artinya:
Disebutkan bahwa makna ( ﺍﻟﺴَّﻜِﻴﻨَﺔُ ) adalah tuma’ninah /ketenangan hati dan Wiqor/ketenangan”.

Jadi yang jelas, mengantuk ketika mendengarkan kajian, khutbah Jum’at ataupun sholat adalah sesuatu tercela. Bahkan menguap yang menjadi awal atau tanda dari ngantuk adalah sesuatu yang dibenci Allah SWT . Nabi SAW bersabda,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻌُﻄَﺎﺱَ ﻭَﻳَﻜْﺮَﻩُ ﺍﻟﺘَّﺜَﺎﺅُﺏَ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺗَﺜَﺎﺀَﺏَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻠْﻴَﺮُﺩَّﻩُ ﻣَﺎ ﺍﺳْﺘَﻄَﺎﻉَ ﻭَﻻَ ﻳَﻘُﻞْ ﻫَﺎﻩْ ﻫَﺎﻩْ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺫَﻟِﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻳَﻀْﺤَﻚُ ﻣِﻨْﻪُ

Artinya:
Sesungguhnya Allah mencintai bersin dan membenci menguap. Jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaklah dia menahannya semampunya. Janganlah dia mengatakan ‘Ha…Ha…’ karena hal itu berasal dari Syaithon dan dia tertawa karenanya”.

Cara Agar Tidak Mengantuk Saat Shalat Jumat


1. Solusi hal ini telah terdapat dalam hadits di atas, yaitu hendaklah ia tahan semampunya. Namun untuk keadaan di luar sholat wajib maka adala solusi Nabawiyah dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam adalah berpindah tempat . Nabi SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar Rodhiyallahu ‘anhuma,

ﺇِﺫَﺍ ﻧَﻌَﺲَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓِﻲ ﻣَﺠْﻠِﺴِﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻓَﻠْﻴَﺘَﺤَﻮَّﻝْ ﺇِﻟَﻰ ﻏَﻴْﺮِﻩِ

Artinya:
Jika salah seorang dari kalian mengantuk di majelis/sidang pada hari Jum’at maka hendaklah ia berpindah dari tempat tersebut ke tempat yang lain”.

Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani Asy Syafi’i Rohimahullah mengatakan,
“Hikmah dari perintah untuk berpindah tempat ini adalah sesungguhnya gerakan akan menghilangkan kantuk . Kemungkinan hikmah lainnya adalah perpindahan dari tempat yang kantuk mengalahkannya dan lalai karena tertidur . Walaupun orang yang tertidur tidaklah berdosa”.

2. Solusi lainnya adalah dengan mempersiapkan diri sedini mungkin sebelum berangkat ibadah Jum’at . Semisal istirahat yang cukup dan tidak membuat/menghadiri halaqoh/pengajian sebelum ibadah Jum’at, jika dikhawatirkan ngantuk pada saat sholat Jum’a t. Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻧَﻬَﻰ ﻋَﻦْ ﺍﻟﺘَّﺤَﻠُّﻖِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﻋَﻦْ ﺍﻟﺸِّﺮَﺍﺀِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻴْﻊِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ

Artinya:
Sesungguhnya Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari membuat halaqoh pada hari Jum’at sebelum dilaksanakan sholat Jum’at, melantunkan syair di masjid dan jual beli di masjid”.

3. Berusaha fokus mendengarkan khutbah, dengan cara menghadapkan muka ke arah khatib dan fokus memperhatikan khatib

Ibnu Mas’ud berkata,

قَالَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ إِذَا اسْتَوَى عَلَى الْمِنْبَرِ اسْتَقْبَلْنَاهُ بِوُجُوهِنَا.

Artinya:
Jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam sudah berdiri tegak di atas mimbar, maka kami langsung menghadapkan wajah kami ke arah beliau”.

Untuk bisa fokus, perlu juga menghindari hal-hal atau perbuatan yang bisa melalaikan dari khutbah seperti memainkan ujung baju, mengelupas kuku, memainkan kunci dan lain-lain.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَ

Artinya:
Barangsiapa yang memegang (memain-mainkan) batu kerikilberarti dia telah berbuat sia-sia”.

4. Hindari duduk memeluk lutut, karena ini adalah posisi yang bisa menyebabkan mengantuk

Muadz bin Jabal berkata,

أَن النَبيَ صَلى اللهُ عَليه وَسَلمَ نَهَى عَنْ الْحَبْوَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ

Artinya:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang duduk memeluk lutut pada hari ketika imam sedang berkhutbah”.

Baca: Bagaimana Hukum Main Hape saat Khutbah Jumat Berlangsung?

Imam Al-Khattabi menjelaskan hadits ini, beliau berkata,

نهى عنها لأنها تجلب النوم فتعرض طهارته للنقض، ويمنع من استماع الخطبة

Artinya:
“Perbuatan ini dilarang, karena ini bisa menyebabkan ngantuk,sehingga bisa jadi wudhunya batal (jika tertidur sangat pulas, adapun hanya tidur ringan maka tidak batal), dan terhalangi mendengarkan khutbah”.

Muhammad bin Sirin berkata,

كانوا يكرهون النوم والإمام يخطب ويقولون فيه قولا شديدا. قال ابن عون: ثم لقيني بعد ذلك فقال: تدري ما يقولون؟ قال: يقولون مثلهم كمثل سرية أخفقوا

Artinya:
Mereka (para sahabat) membenci orang yang tidur ketika imam sedang berkhutbah. Mereka mencela dengan celaan yang keras.

Ibnu Aun mengatakan, saya bertemu lagi dengan Ibnu Sirin. Beliau pun bertanya, “Apa komentar sahabat tentang mereka?” Ibn Sirin mengatakan, “Mereka (para sahabat) berkata, orang semisal mereka (yang tidur ketika mendengarkan khutbah) seperti pasukan perang yang gagal (tidak menang dan mendapatkan ghanimah). [dutaislam/ka]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB