Baca juga: Kenapa NU Bisa Terus Bertahan dengan Pengikut Puluhan Juta?
Obrolan dalam pertemuan antara PBNU dan Dubes Arab Saudi tersebut antara lain mengenai fenomena kekerasan atas nama agama Islam, terutama yang dilakukan ISIS dan paham yang membidahkan kebiasaan umat Islam yang baik dan terus berkembang di seperti peringatan Maulid Nabi dan Isra Mi’raj.
Yang tak kalah penting, kedua belah pihak juga menjajaki kerja sama dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.
Kiai Said dan dubes bercakap dengan bahasa Arab. Kiai Said sangat pasih dalam bahasa tersebut karena pernah tinggal di Arab Saudi selama 13 tahun saat menuntut ilmu sampai mendapat gelar doktor.
“Hari ini, PBNU kedatangan tamu mulia. Beliau adalah diplomat ulung, diplomat senior yang langsung mendapat amanah dari Raja Salman Abdul Aziz agar memperkuat, meningkatkan hubungan Indonesia Saudi terkait kerja sama haji dan umrah, hubungan dagang, budaya, sosial," kata Kiai Said selepas pertemuan, dikutip dari NU Online.
Baca juga: Tempat Berteduh Saat Hujan Hujatan Adalah NU
Atas kedatangan Abid Althagafi, Kiai Said berharap Indonesia mendapat berkah. Selain itu, Kiai Said mengaku bangga karena Abid Althagafi sangat terbuka, intelek, dan memiliki padangan yang sama dengan NU. Yakni, berpandangan Islam moderat.
"Itu akan jadi titik keberangkatan kita,” ujar Kiai Said.
Menurut Kiai Said, nama Islam hari ini rusak karena munculnya sekelompok Islam yang radikal, ekstremis, dan teroris. Karena itu, Arab Saudi dan Indonesia, khususnya NU, akan bergandengan tangan untuk memperbaiki Islam yang penuh rahmat, ramah, damai, cinta, penuh kasih sayang, dan kemanusiaan.
Kiai Said menambahkan, orang yang melakukan kekerasan atas nama agama bertentangan dengan Al-Qur'an. Kiai Said cara dakwah tersebut.
“Tidak boleh ada dakwah Islam dengan cara kekerasan, tapi dengan cara ramah dan damai,” pungkasnya.
Selain diterima Kiai Said, beberapa Pengurus Syuriyah dan Tanfidziyah yang ikut dalam pertemuan tersebut antara lain Kiai H Nurul Yaqin Ishaq, Bendahara H Bina Suhendra, Sekretaris Jenderal Helmy Faishal Zaini, Ketua Robikin Emhas, H Eman Suryaman, H Umarsyah, dan Wakil Sekjen Ishfah Abidal Aziz.
Pertemuan berakhir dengan bertukar cenderamata dan foto bersama di depan lukisan pendiri NU Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari yang berada di beranda ruangan Kiai Said. [dutaislam.com/pin]
Keterangan: Diolah dari NU Online dari berita berjudul 'Arab Saudi dan NU Bergandengan Tangan Perkuat Islam Moderat'
