![]() |
Azzam Izzulhaq. (Foto: Twitter @AzzamIzzulhaq) |
Video tersebut memperlihatkan anak-anak (didampingi orang tuanya) sedang bermain seluncur menggunakan karpet yang disebut orang muslim sebagai sajadah.
Azzam menilai video tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap sajadah. Dia juga mengatakan, bahwa orang-orang di dalam video tersebut kehilangan respek terhadap agama.
Baca: Kaitkan 'Partai Setan' dengan Al Qur’an, CEO AMI Group Dikritik Gus Nadir
"Benar bahwa bahkan di Tanah Suci sekalipun, sajadah kebanyakan diproduksi di China. Tapi, bukan berarti mereka bisa melecehkan seenaknya sajadah-sajadah ini.
Perhatikanlah bagaimana mereka kehilangan respek mereka terhadap agama," tulis Azzam, Senin (15/07/2019), sambil melampirkan video itu.
Pernyataan Azzam tersebut dibantah oleh pengurus Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU), Ayang Utriza Yakin. Menurutnya, permainan tersebut tidaklah melecehkan.
"Orang2 di video itu tidak melecehkan. Mereka hanya menggunakan karpet itu u/mainan. Saya pikir juga itu bukan sejadah, tapi serupa sajadah. Ini soal permainan simbol," tulis Ayang melalui akunnya @Ayang_Utriza, Rabu (17/07/2019) setelah dirinya di-mention seseorang.
"Yang terjahat adalah orang yg memainkan isu itu dg mengunggah dan mengomentarinya u/bakar emosi umat," imbuh Ayang.
Berikut twit dan video yang diposting akun Azzam:
[dutaislam.com/gg]Benar bahwa bahkan di Tanah Suci sekalipun, sajadah kebanyakan diproduksi di China. Tapi, bukan berarti mereka bisa melecehkan seenaknya sajadah-sajadah ini.— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) July 15, 2019
Perhatikanlah bagaimana mereka kehilangan respek mereka terhadap agama. pic.twitter.com/E6Rwd0h1KS
