 |
| Viral gambar anak mencari ibunya dan tidak bisa membedakan mana ibunya yang asli dan ibunya yang palsu. semua gara-gara cadar yang tidak ada kaitannya dengan Islam. Innalillah. |
Dutaislam.com - Munculnya banyak perempuan yang menyembunyikan wajahnya dibalik cantiknya cadar atau niqab dianggap oleh Rahim Abdi merepotkan keluarga, terutama anak.
Pada 18 Juni 2019, Rahim Abdi, melalui akun Facebooknya memposting gambar ironisme para perempuan, yang karena semua wajahnya tertutup, anaknya tidak bisa membedakan mana ibunya yang sebenarnya dan mana teman dari ibunya.
"Aku tidak Anti budaya Timur Tengah, dan Ajaran Agama Araban. Tapi hanya sebatas pendapat pribadi, BAHWA cara berpakaian ALA ninja merepotkan diri sendiri dan Orang lain," tulisnya, yang kemudian viral di grup-grup WhatsApp.
Aku tidak Anti budaya Timur Tengah, dan Ajaran Agama Araban
Tapi hanya sebatas pendapat pribadi, BAHWA cara berpakaian ALA ninja merepotkan diri sendiri dan Orang lain
👇👇👇
Dikirim oleh Rahim Abdi pada Selasa, 18 Juni 2019
Padahal, Al-Azhar sendiri sudah melarang pemakaian cadar di sekolah-sekolah. Demikian dilaporkan surat kabar Al-Masri Al-Youm pada hari Senin (05/10/2015).
"Kenapa kamu mengenakan cadar ketika duduk di kelas sementara semua temanmu wanita?" tanya Imam Besar Al-Azhar, Syekh Mohamed Sayyid Tantawi, kepada seorang siswi kelas 8.
Gadis muda itu terkejut dengan pertanyaan yang datang dari ulama pimpinan Al-Azhar tersebut. Seorang guru berusaha untuk menjelaskannya. "Dia melepaskan niqabnya di dalam kelas, tetapi ia hanya memakainya di saat Anda masuk dengan rombongan Anda."
Baca: Cadar, Syariat Islam atau Budaya Arab? Ini Penjelasan Kiai Ishom
Namun Syekh Tantawi tidak puas dan bersikeras bahwa gadis muda tersebut harus melepas cadar yang menutup wajahnya. "Niqab adalah sebuah tradisi dan tidak ada hubungannya dengan Islam."
Setelah gadis itu menuruti perintahnya untuk membuka niqab, Syekh Tantawi kemudian meminta supaya gadis tersebut tidak memakainya lagi. "Saya berkata kepadamu lagi bahwa niqab itu tidak ada hubungannya dengan Islam dan hanya sekadar kebiasaan. Saya memahami agama lebih baik daripada kamu dan orang tuamu."
Sebagian besar perempuan muslim di Mesir mengenakan jilbab, yang merupakan aturan wajib berpakaian dalam Islam. Namun fenomena makin maraknya wanita mengenakan cadar rupanya telah menggelisahkan pemerintah dan beberapa kalangan intelektual Al-Azhar. Baca selengkapnya di Grand Syeikh Al-Azhar: Cadar Bukan Ajaran Islam.
Jadi, cadar tidak ada kaitannya dengan Islam, justru merepotkan ajaran Islam. Baca selengkapntnya di Yang Bahaya Bukan Cadar, Tapi Ideologi Dibaliknya. [dutaislam.com/ab]
