Mayoritas Pendukung Prabowo 'Move On', Cuma 3,5 Persen yang Masih Ngotot Prabowo 'Harus' Menang
Cari Berita

Advertisement

Mayoritas Pendukung Prabowo 'Move On', Cuma 3,5 Persen yang Masih Ngotot Prabowo 'Harus' Menang

Duta Islam #03
Selasa, 18 Juni 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Prabowo dan Jokowi. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com - Mayoritas masyarakat legowo dengan hasil Pemilihan Umum 2019. Hal ini berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan pada 27-28 Mei 2019 lalu.

Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 96,4 persen responden yang mendukung Jokowi menerima apa pun hasil pemilu. Begitu juga dengan sebagian besar responden pendukung Prabowo. Meski tidak 100 persen, angkanya cukup besar, yaitu sebanyak 53,5 persen mengaku menerima apa pun hasil pemilu. Dengan kata lain, mayoritas pendukung Prabowo sudah move on dengan mengakui kemengan Jokowi dan menerima kekalahan Prabowo.

Sementara itu, ada 36,8 persen responden pendukung Prabowo masih menolak apa pun hasil Pemilu. Sebanyak 3,5 persen lainnya mau menerima hasil pemilu hanya jika Prabowo menang. Mereka masih ngotot Prabowo harus menang meski sejumlah lembaga survei dan hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah memenangkan Jokowi.

"Mayoritas responden jajak pendapat Kompas menyatakan menerima hasil pemilihan umum," kata peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, Senin (17/6/2019), dikutip dari Kompas.com.

Di sisi lain, meski mayoritas masyarakat menerima hasil pemilu, banyak responden yang menilai pelaksanaan Pemilihan Umum 2019 tidak lebih baik dari Pemilu 2014. Hal ini lantaran sejumlah gejolak aksi massa dan kondisi politik termutakhir menjadi catatan publik.

Sebanyak 60,1 persen responden Kompas memandang pelaksanaan pemilihan umum 2019 cenderung lebih buruk dari pemilu lima tahun sebelumnya. Hanya 23,1 persen yang menganggap pemilu kali ini lebih baik. Dari total responden yang menjawab kualitas Pemilu 2019 lebih buruk, sebanyak 36,1 persen menyatakan pemilu kali ini buruk karena diwarnai kericuhan.

"Responden cenderung memandang negatif kerusuhan tersebut yang awalnya merupakan unjuk rasa damai menolak hasil Pemilu 2019," tulis Wahyu. [dutaislam.com/pin]

Keterangan: Data diolah dari Kompas.com dari berita berjudul 'Jajak Pendapat Litbang Kompas: Mayoritas Publik Menerima Hasil Pemilu'

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB