 |
| Majelis Taqorub Ilalloh sehabis shalat Idul Fitri di Lapangan Hall Basket, SOR Kerkof, Kabupaten Garut.(Foto: Liputan6.com) |
Dilansir dari Liputan6.com (04/06/2019), Ridlo Muhammad, (25), tim media Majelis Taqorub Ilalloh Garut mengatakan, penentuan 1 Syawal yang digunakan lembaganya, merujuk pada hasil rukyat global yang terjadi di beberapa negara luar.
“Hingga tadi malam kami mendapatkan informasi sudah 35 negara melihat hilal, termasuk di Turki dan Arab Saudi,” ujar dia selepas shalat Idul Fitri, Selasa (04/06/2019).
Diketahui, terdapat dua bendera khas bendera HTI di atas mimbar khotib. Namun Ridlo mengelak jika hal itu merupakan antribut bendera, yang sudah biasa dimiliki masyarakat global. “Tidak ada yang aneh, kan itu sudah biasa,” kata dia tanpa menjelaskan lebih rinci.
Menanggapi hal itu, mantan ketua HTI Bangka Belitung Ayik Heriansyah mengatakan, Majelis Taqorub Ilalloh adalah nama lain yang digunakan oleh orang-orang eks HTI.
"Ini HTI pakai nama Majelis Taqorub Ilalloh," tandasnya.
Lebih lanjut, Ayik juga menanggapi terkait ucapan selamat Idul Fitri Jubir HTI Ismail Yusanto dari screenshot akun Twitter yang beredar. Menurut Ayik, HTI tidak akan mati kalau muassisnya masih bebas bergerak. [dutaislam.com/gg]
