![]() |
Contoh gambar Bachtiar Nasir teriak people power. |
"Kriminalisasi itu artinya orang yang tidak bersalah namun dianggap melakukan perbuatan kriminal. Atau ada orang yang sejatinya bukan ulama namun seolah dia naik kelas menjadi ulama hanya gara-gara menjadi tersangka tindak pidana," katanya, dalam opini yang dimuat Dutaislam.com berjudul Kriminalisasi Ulama di Masa Khilafah.
Orang-orang yang mendukung Bahctiar Nasir bisa terdekteksi bagian dari pejuang khilafah, yang seolah-olah, dengan tegaknya khilafah, kriminalisasi ulama akan berhenti. Apa ukurannya?
Teriakan kriminalisasi ulama hanyalah suara setan gundul, meminjam istilah Andi Arif, yang sengaja diteriakkan untuk menhujam tuduhan kalau rezim Presiden sekarang dianggap tidak legitimated. Warga NU sudah pernah mengalami adanya kiai yang dilengserkan oleh Amin Rais cs tapi tidak pernah berteriak "kriminalisasi ulama".
Terkait Gus Dur ini, Al-Zastrow dalam opininya berjudul: Ketika Gus Dur Diserang FPI, Siapa yang Teriak Kriminalisasi, mengungkpkan perbedaan yang diterima ketika Gus Dur diserang FPI di Purwakarta dalam sebuah forum, seperti kutipan berikut ini:
Saat sedang memberikan ceramah tiba-tiba datang sekelompok orang berseragam putih yang secara tegas mengaku dari FPI membubarkan acara tersebut dengan cara-cara yang kasar dan tak beradab. Hujatan, caci maki dan kata-kata kotor ditujukan pada Gus Dur,
Hampir saja terjadi bentrok dan konflik horizontal, karena pada saat itu para Banser dan kaum muda NU sudah siap melakukan serangan balasan. Tapi dengan tegas Gus Dur justru melarang,
Pada saat itu Tak ada tudingan FPI membubarkan pengajian, tak ada tuduhan kriminalisasi ulama meski yang dibubarkan adalah majlis Ilmu dan yang dilarang bicara adalah ulama besar yang sdh diakui dunia. Juga tak ada kegaduhan gerakan bela ulama dan Islam dengan demo berjilid-jilid,
Bandingkan dengan kegaduhan yang terjadi saat ini ketika seorang pembicara agama diminta membuat pernyataan setia pada NKRI seperti yang terjadi pada kasus Felix dan Ustad Abdus Shomad, seolah-olah terjadi pelarangan pengajian dan pelecehan ulama. Padahal mereka tidak dilarang kasih pengajian dan badannya juga tidak tersentuh sedikitpun tapi berita yang tersebar seolah telah terjadi pelecehan ulama, penistaan Islam dan sejenisnya.
Jadi, munculnya isu kriminalisasi ulama pasca HRS (dan kini UBN) hanya sejarah teriakan berulang yang tidak penting. [dutaislam.com/uf]
