Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 7, Pentingnya Kualitas Ibadah
Cari Berita

Advertisement

Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 7, Pentingnya Kualitas Ibadah

Duta Islam #04
Selasa, 14 Mei 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Penjelasan Surat al-Kahfi ayat 7 (sumber: istimewa)
Pilih kualitas atau kuantitas dalam beribadah? Pertanyaan ini seringkali penulis dengar di tengah-tengah masyarakat. Kuantitas dengan memperbanyak amal ibadah, sedangkan kualitas mendahulukan nilai dalam beramal.

DutaIslam.Com - Pertanyaan di atas menuntut untuk memilih salah satu di antara keduanya. Ya, memang pilihan dilematis. Lantas, bagaimana Islam memandang persoalan ibadah, kuantitas atau kualitas?

Dalam Surat al-Kahfi ayat 7, Allah SWT menjelaskan pentingnya kualitas dalam beribadah atau beramal. Ibadah dengan banyaknya kuantitas itu sangat baik. Namun akan kering nilai jika tidak dibarengi dengan kualitas.

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya" (QS. Al-Kahfi: 7)

Baca: Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 267, Bersedekah dengan Harta Terbaik

Surat al-Kahfi ayat 7 tersebut menjelaskan bahwa kulaitas amal menjadi pertimbangan utama dalam beramal. Sebab, suatu amal dengan kualitas baik lebih bernilai daripada amal yang banyak tapi dikerjakan secara asal-asalan.

Maka, Allah SWT di dalam Surat al-Kahfi ayat 7 menyatakan akan menguji siapapun di antara kalian yang kualitas amalnya paling baik. Allah tidak berfirman siapa yang amalnya paling banyak. Hal ini mempertegas kualitas lebih diprioritaskan daripada kuantitas.

Kualitas amal dapat diukur dengan cara beribadah yang sesuai tuntutan syariat. Meskipun, rasa ikhas adalah poin utama sebagai standar kualitas beribadah. Suatu amal yang dilakukan tanpa mengikuti petunjuk syariat atau tidak adanya keikhlasan, maka amalnya tidak bernilai apa-apa.

Sahabat nabi pun memberi contoh kepada umat Islam ketika beribadah atau beramal. Mereka tidak pernah berlebihan dalam melakukan ibadah atau mengerjakan amal saleh. Yang terpenting bagi sahabat adalah kualitas amal atau ibadahnya.

Baca: Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 265, Perumpamaan Orang Bersedekah

Sahabat Abdullah bin Mas’ud ra menjelaskan pentingnya kualitas amal atau ibadah.

الاقْتِصَادُ فِي السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الاجْتِهَادِ فِي بِدْعَةٍ

“Sederhana dalam mengikuti Sunnah itu jauh lebih baik dari pada berlebih-lebihan dalam mengerjakan amalan-amalan baru yang tidak pernah dicontohkan Nabi.”

Ungkapan sahabat Abdullan bin Mas'ud tersebut mengindikasikan bahwa para sahabat betul-betul mengutakaman kulaitas amalnya. Karena, kualitas amal-lah yang menjadi pertimbangan suatu amal mempnyai nilai.

Salah satu contoh amal ibadah yang tidak memperhatikan kualitas adalah shodaqoh yang disertai unsur riya (pamer) atau celaan. Shodaqoh yang demikian tidak akan mempunyai nilai apa-apa, meskipun jumlahnya banyak. Jika seperti itu, apa yang bisa diharapkan dari amal shodaqoh tersebut? Tidak ada, malah kerugian yang didapatkan.

Allah SWT pun telah mengingatkan bahwa shodaqoh tidak boleh dibarengi dengan sikap menyakiti perasaan orang yang diberi shodaqoh. Karena, hal tersebut dapat menghilangkan pahalanya shodaqoh.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٌ فَتَرَكَهُۥ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. al-Baqarah:264)

Demikian penjelasan Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 7, Pentingnya Kualitas Ibadah. Adapun Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 263, Larangan Menyakiti Orang Lain, silahkan baca artikel di bawah ini.[dutaislam.com/in]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB