Selama Ramadhan, Imam Syafi'i Menghatamkan Al-Quran Sebanyak 60 Kali
Cari Berita

Advertisement

Selama Ramadhan, Imam Syafi'i Menghatamkan Al-Quran Sebanyak 60 Kali

Duta Islam #04
Sabtu, 11 Mei 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Penjelasan Imam Syafii menghatamkan Alquran sebanyak enam puluh kali (sumber: istimewa)
Siapa yang tidak kenal dengan Imam Syafi'i? Beliau merupakan salah satu pendiri madzhab di dalam sejarah perkembangan pemikiran Islam. Pemikiran beliau banyak dikaji dan ditelaah di kalangan pesantren di Indonesia. Bahkan Madzhab Syafi'i tumbuh berkambang di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

DutaIslam.Com - Perkembangan Madzhab Syafi'i tidak lepas dari peran kiai-kiai pesantren. Penyebaran Madzhab Syaf'i secara masif di Indonesia bermula kiai-kiai yang belajar ke Timur Tengah. Kemudian Ketika pulang lagi ke Indonesia, mereka menyebarluaskan lewat pesantren dan pengajian-pengajian.

Sejak usia 15 tahun, Imam Syafi'i sudah diberi izin oleh gurunya (Syekh Muslim bin Khalid az-Zanji) untuk berfatwa. Kecerdasan Imam Syafi’i sudah terlihat sejak beliau masih kecil. Pada waktu itu, Imam Syafi’i sudah mampu menghafalkan apa yang diajarkan gurunya.

Baca: 3 Fadhilah Tadarus AL-Quran di Bulan Ramadhan

Pada usia 7 tahun, Imam Syafi’i mampu menghafal al-Quran 30 juz utuh. Saat Imam Syafi’i menginjak usia 10 tahun, beliau telah menghafal kitab masterpiece-nya Imam Malik, yakni al-Muwatta'. Sehingga, tidak heran di usia yang masih muda Imam Syafi'i sudah diamanahi mengajar ilmu agama.

Kecintaan Imam Syafi'i terhadap al-Quran begitu besar. Beliau ketika berinteraksi dengan al-Quran sangat intens. Beliau senantiasa membaca al-Quran setiap watku, seolah-olah al-Quran adalah bagian tubuhnya.

Pada bulan Ramadhan, interaksi Imam Syafi'i dengan al-Quran semakin intens. Jika di luara bulan Ramadhan, Imam Syafi'i menghatamkan al-Quran sebanyak 30 kali dalam sebulan. Namun, memasuki bulan Ramadhan, beliau mampu menghatamkan al-Quran sebanyak 60 kali.

كَانَ الشَّافِعِيُّ يَخْتِمُ القُرْآنَ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ سِتِّيْنَ خَتْم

“Imam Syafi’i  menghatamkan al-Quran di bulan Ramadhan sebanyak 60 kali.”

Baca: Kisah Menakjubkan Ulama: Menghatamkan AL-Quran Hingga puluhan Kali

Imam Syafi'i sebagai pendiri madzhab mengajarkan  kepada umat Islam bahwa al-Quran dan Ramadhan adalah dua hal yang saling melengkapi. Keduanya merupakan nikmat yang di berikan Allah SWT kepada umat Islam.

Allah SWT menurukan al-Quran di bulan Ramadhan. Pun demikian, Allah juga mewajibkan puasa di bulan Ramadhan. Dan karena itu, bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa.

Membaca al-Quran di bulan Ramadhan merupakan salah satu amal ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Tentunya, ibadah-ibadah lain juga perlu ditingkatkan.

Berinterkasi dengan al-Quran memiliki kenikmatan tersendiri. Sayyid Qutb dalam mukadimah tafsirnya mengatakan bahwa hidup dalam naungan al-Quran adalah nikmat. Ya, suatu kenikmatan yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang benar-benar meresapinya.

Keika membaca al-Quran diiringi dengan meresapi makna yang terkandung di dalamnya, dapat menghantarkan pada puncak kenikmatan dalam berinteraksi dengan al-Quran. Apalagi di bulan Ramadhan, nikmatnya berinteraksi dengan al-Quran semakin besar.

Baca: 3 Hal Keistimewaan Bulan Ramadhan

Imam al-Maraghi menilai kenikmatan buln Ramadhan terletak pada nikmatnya berinterkasi dengan al-Quran dan nikmaknya berpuasa. Kenikmatan berinteraksi dengan al-Quran termanifestasikan dalam bentuk ilmu dan nur ilahi. Sedangkan kenikmatan berpuasa terwujudkan sebuah anugerah dan keistimewaan dari Allah SWT.

Lalu, bagaimanakah interaksi kita dengan al-Quran selama bulan Ramadhan ini? Harapannya, semoga interksi kita dengan al-Quran selama Ramadhan semakin meningkat, agar kualitas kecintaan terhadap al-Quran juga semakin besar. [dutaislam.com/in]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB