![]() |
MUstofa Nahra Wardaya. Foto: Istimewa. |
Baca juga: Situs Resmi Muhammadiyah Beritakan Mustofa Nahra Dipecat Tapi Sudah Dihapus, Ini Jejak Digitalnya
Menurut Mustofa, pembongkaran seluruh kuburan untuk mengetahui penyebab kematian secara medis. Bahkan dia menyebut pembongkaran penting dilakukan.
"Kalau mencurigakan saya usul agar seluruh kuburan jenazah petugas pemilu yang meninggal, 331 jenazah, mohon dibongkar kembali untuk dilakukan otopsi. Tujuannya agar penyebab kematian dapat diketahui secara medis. Pembongkaran ini jelas sangat penting," kata Musthofa melalui akun Twitternya @akuntofa, Kamis (02/05/2019).
Karena mencurigakan, saya usul agar seluruh kuburan jenasah petugas Pemilu yang meninggal, ada 331 jenasah, MOHON dibongkar kembali, untuk dilakukan OTOPSI. Tujuannya agar penyebab kematian dapat diketahui secara medis. Pembongkaran makam ini, jelas sangat penting.— Mustofa Nahrawardaya (@AkunTofa) May 1, 2019
Siapakah Mustofa?
Pada Pemilu 2019 ini Mustofa diketahui Caleg DPR RI dari PAN. Berdasarkan keterangan di akun Twitternya, dia kader Muhammadiyah yang saat ini di Mejelis MPI PP Muhammadiyah.
Baca juga: Sering Tebar Provokasi, Mustofa Coreng Nama Baik Muhammadiyah
November 2018 lalu, Mustofa pernah diperiksa Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal ( Bareskrim) Polri karena dugaan penyebaran hoaks alias berita bohong seputar insiden kecelakaan yang dialami pesawat Lion Air JT 610 lewat media sosial Twitter.
Mustofa juga sempat jadi buah bibir karena dianggap menghina Istri Gus Dur Shinta Nuriyah. Melui akun Twitternya, Mustofa membuat postingan "APA sudah habis umat ini sehingga buka puasa saja mesti merangkak ke gereja."
Baca juga: Mustofa Bikin Provokasi, Korban New Zealand Ditembak Karena Dukung #2019GantiPresiden
Postingan tersebut ditulis untuk membela Front Pembela Islam (FPI) yang pada 2016 lalu pernah membubarkan paksa acara buka bersama antar iman di Semarang. Acara tersebut digagas Shinta Nuriyah dan tokoh-tokoh agama di Semarang.
Dilansir dari beritateratas.com, Mustofa pernah menjadi caleg DPR RI dari PKS untuk daerah pemilihan Jawa Tengah V ini meskipun akhirnya gagal melangkah ke Senayan. Dulunya, dia sering muncul di televisi sebagai pakar kriminolog yang sering mengeluarkan pernyataanya nyeleneh membela teroris, anti penegak hukum dan ucapannya selalu berbau SARA. [dutaislam.com/pin]
