Salah satu iklan ACT menggaet donasi. (Foto: istimewa) |
"ACT perlu mengambil peran atas kemungkinan situasi yang bisa saja menimbulkan risiko krisis kemanusiaan. Namanya juga lembaga kemanusiaan, akan selalu memandang peristiwa apa pun yang untuk selalu hadir membantu korban konflik," ujar Presiden ACT Ahyudin saat press conference di kawasan parkir Menara 165, Jakarta, Senin (20/5/2019), sebagaimana dilansir Detik.
Aksi Cepat Tanggap atau ACT ini harus kita diwaspadai keberadaannya ditengah-tengah demonstrasi massa menolak hasil pemilu 2019 pada 22 mei besok, karena yayasan ini diduga menjadi salah satu penyokong pemberontak di Suriah yang berkolaborasi dengan Yayasan IHR milik Bachtiar Nasir yang menjadi tersangka akibat tersandung kasus pencucian uang.
Baca: Skenario Bachtiar Nasir Mendukung Para Pemberontak Pemerintah Suriah
Pertanyaannya, ada apa mereka disana ? Kok seolah-olah akan terjadi situasi rusuh seperti di Suriah ?
Kami Percaya dan mendukung penuh Pemerintah TNI-POLRI.
Namun, apabila ACT luput dari pengawasan Intelejen kita, kami khawatir akan ada senjata yang berhasil masuk ke dalam kerumunan massa.
Baca: Bocor, LSM Jaringan Indonesia Ini Punya Ikatan Erat dengan Teroris Syiria
Aksi Cepat Tanggap (ACT)
ACT didirikan tahun 2005 di Jkt. Lembaga ini pada 2014 dilaporkan berhasil mengumpulkan dana 7,5 milyar perbulan (90 Milyar setahun) dari sumbangan masyarakat.
Dalam situsnya, Direktur ACT, Ahyudin, memuji-muji Turki, Erdogan, dan IHH (Insan Hak ve Hurriyetleri ve Insani Yardim Vakfi/ Yayasan untuk Hak Azasi Manusia, Kebebasan dan Bantuan Kemanusiaan), sebuah LSM terbesar di Turki.
Menurut Ahyudin, “Semua yang diperlihatkan IHH, selaras dengan visi ACT. Tidak keliru kalau jika ACT merapat ke IHH dan menyerap inspirasi darinya.” ACT menyerahkan bantuan warga Indonesia untuk Suriah melalui IHH.
Bukti : https://archive.act.id/id/whats-happening/view/3487/karya-act-untuk-korban-krisis-suriah-kian-signifikan
Sekali lagi, kenapa harus ACT ? [dutaislam.com/gg]
Keterangan: data dari grup KBA Aswaja.