![]() |
Penjelasan komitmen seorang muslim selama bulan Ramadhan (sumber: istimewa) |
DutaIslam.Com - Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, umat Islam harus mempunyai komitmen kuat. Komitmen itulah yang menjadi sprit umat Islam dalam menjalani ibadah selama bulan Ramadhan.
Umat Islam menyakini dengan sepenuh hati, bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan berlimpahnya rahmat dan ampunan. Maka, menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan hati bersih dan rasa senang adalah bukti kesiapan umat Islam.
Kesiapan atau komitmen ini adalah bagian dari sikap seorang muslim. Sebab, puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan setip umat Islam. Allah SWT menjelaskan perihal tersebut di dalam Surat al-Baqarah ayat 183:
ياأيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa" (QS. al-Baqarah: 183).
Bulan Ramadhan di mata umat Islam bulan yang istimewa dan spesial. Mereka menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Kesempatan tersebut merupakan aset umat Islam menambah pundi-pundi pahala ibadahnya. Di bulan Ramadhan, umat Islam menjalankan rutinitas ibadah mereka dengan semangat dan antusias.
Sholat tarawih, bershodaqah, berdzikir dan memperbanyak baca al-Quran termasuk amal ibadah yang sering dijumpai di bulan Ramadhan. Semangat bertadarus di bulan Ramadhan sebagai ekspresi kegembiraan diturunkannya al-Quran di bulan Ramadhan.
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان
“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al- Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil) (QS. al-Baqarah: 185)
Salah satu faktor keistiwaan bulan Ramadhan adalah turunnya kitab suci al-Quran di bulan tersebut. Bahkan, ada satu malam di bulan Ramadhan yang bernilai lebih baik daripada seribu bulan. Yakni, malam lailatul qadar.
Perginya bulan Ramadhan merupakan musibah besar bagi alam semeseta. Langit dan bumi menangis atas kepergiannya. Maka, umat Islam harus lebih sedih lagi dengan kepergian bulan Ramadhan. Kepergian bulan Ramadhan berarti kehilangan ribuan keberkahan dan keistimewaan.
Seyogyanya, kebesaran dan kemuliaan bulan Ramadhan dimanfaatkan sebaik mungkin. Selama bulan Ramadhan, umat Islam senantiasa menjaga diri dari sifat-sifat yang akan mengurangi kualitas ibadah puasa, seperti ghibah, ujub, riya dan lain-lain. Sebab, sifat-sifat tersebut dapat menggugurkan pahala puasa. [dutaislam.com/in]
Artikel dutaislam.com
Demikian penjelasan Komitmen Seorang Muslim Selama Bulan Ramadhan. Adapun 3 Hal Keistimewaan Bulan Ramadhan, silahkan baca di artikel berikutnya.
