![]() |
Kiai Lukman Hakim. Foto: Istimewa. |
Para kiai di pesantren nahdliyin pun banyak membaca dan mengkaji karya sang Hujjatul Islam tersebut. Diungkapkan Ahli Tasawuf Kiai Lukman Hakim, para kiai di pesantren setidaknya pernah membaca 30 karya Imam Al-Ghazali.
"Para kiai di Pesantren banyak yang mengaji karya-karya Al-Ghazali, minimal 30 kitabnya," kata Kiai Lukman Hakim dikutip dari Twitternya, Rabu (08/05/2019).
Itulah sebabnya, kiai di pesantren menjadi orang yang berpandangan moderat. Padahal, kata Kiai Lukman, satu kitab dasar Imam Al-Ghazali, Bidayatul Hidayah, jika dikaji akan menjadikan orang moderat karena penuh dengan kasih sayang.
Dengan pernyataan itu, Kiai Lukman seolah ingin menegaskan alasan mengapa kiai-kiai pesantren memiliki pandangan moderat.
Menurut Kiai Lukman, jika masih ada orang yang menolak kitab Bidayatul Hidayah, maka rumah sakit jiwa adalah tempatnya.
"Satu kitab dasar beliau Bidayatul Hidayah, dikaji, anda langsung jadi muslim moderat, penuh Kasih sayang, Rahmatan Lil'alamin. Kalau masih ada yang nolak Bidayatul Hidayah, RS Jiwa siap menerima," katanya.Para Kyai di Pesantren banyak yg mengaji Karya2 Al-Ghazaly, minimal 30 Kitabnya. Padahal satu kitab dasar beliau Bidayatul Hidayah, dikaji, anda langsung jadi Muslim Moderat, Penuh Kasihsayang, Rahmatan Lil'alamin. Kalau masih ada yg nolak Bidayatul Hidayah, RS Jiwa siap menerima— DR.KHM.Luqman Hakim (@KHMLuqman) May 8, 2019
Kitab Bidayatul Hidayah merupakan satu di antara sejumlah karya Imam Al Ghazali. Isinya semacam panduan hidup dari permulaan (bidayah) dan akan berakhir pada hidayah (petunjuk).
Kitab ini berisi tiga bagian, yaitu adab tentang taat kepada Allah, taat meninggalkan maksiat, dan tentang muamalat atau adab pergaulan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan sesamanya.[dutaislam.com/pin]
