![]() |
Ilustrasi lempar batu. Foto: SINDOnews.com |
Baca: Waspada Skenario Kelompok Radikal Memanfaatkan BPN dan Prabowo
Isu Cina dan PKI, yang sangat rasis dan berbasis identitas terlarang, dilontarkan pertama kali ya memang dari yang biasa berkalung surban dan berjubah itu. Andai saja isu yang diangkat bukan PKI dan Cina, mungkin Hendropriyono tidak akan mengeluarkan statemen ngawurnya: Habib Rizieq dan Keturunan Arab Jangan Jadi Provokator.
Mereka ini yang keturunan Arab apa tidak sadar, ketika berteriak anti Cina, mereka yang selama ini mengusai negeri dengan modalnya itu, tentu akan tiarap. Bukankah orang yang diteriaki maling, misal mereka menyebut keturunan Cina sebagai "maling", akan menyembunyikan diri sebelum ketahuan?
Andai saja keturunan Arab tidak meneriaki keturunan Cina dengan PKI lah, komunis lah, mungkin saja sekarang ini mereka sudah banyak yang muncul jadi penguasa lewat Pemili 2019, yang dengan begitu, akan mudah dicocok batang hidungnya jika melakukan hal-hal yang merugikan NKRI.
Selama ini, para keturunan Arab (meski tidak selalu demikian) dan pengikutnya yang bahlul-bahlul (ada keturunan Cina juga) itu berteriak anti aseng dan anti asong tanpa mengetahui jelas dimana rimbanya, dan bagaimana cara menangkapnya dengan baik dan benar.
Mereka yang melemparkan isu PKI, komunis, anti-Cina dan lainnya adalah oknum yang tidak sabar menunggu cara terbaik memunculkan musuh-musuh mereka. Akibatnya, jubah dan surban dipakai untuk melakukan giat provokasi hingga saat ini.
Baca: Polri Ungkap Rencana Teror JAD, Bom Akan Diledakkan di People Power
Akibatnya lagi, keturunan Arab yang sudah terbukti banyak memberikan sumbangsihnya untuk negeri ini kena getah dengan sebutan "provokator". Yang mereka teriaki Cina, tapi Cina-nya lebih selamat daripada Arabnya.
Memang betul kata pepatah Arab ini:
عدو عاقل خير من صديق جاهل
Artinya:
"Musuh yang pandai, lebih baik daripada teman yang bodoh".
Jika Cina dianggap musuh, mereka ternyata lebih pandai daripada keturunan Arab di Indonesia, yang meski dianggap teman oleh umat Islam Indonesia, ternyata terlalu banyak orang bodohnya, sehingga mudah diajak mengadu domba anti PKI, komunis, aseng-asong, dan lainnya.
Yang kena batunya bukan Cina kan, tapi Arab. Yang ditonjok Cina, yang kena lemparan batunya, Arab. Makanya hati-hati menggunakan politik identitas untuk kepentingan sesaat yang sesat. [dutaislam.com/uf]
