![]() |
Prabowo Subiyanto. Foto: Istimewa. |
Baca juga: Di Jember, FPI Legowo Prabowo Kalah. Garis Lurus?
Dilansir dari Detik.com, hasil rekapitulasi KPU Jember, Jokowi memperoleh 891.208 suara. Sedangkan Prabowo memperoleh 483.786 suara. Total suara masuk 1.412.233. Suara tidak sah sebanyak 37.239 suara. Sementara di banyumas, hasil rekaptulasi KPU dikutip dari Tribunnews.com, Jokowi memperoleh 792.150 suara atau 74,26 persen. Sedangkan Prabowo memperoleh 274.618 suara atau 25,74 persen. Total suara sah pilpres sebanyak 1.066.768 suara. Suara tidak sah sebanyak 20.215 suara.
Koordinator Relawan Komando Oelama Pemenangan Prabowo Banyumas Fuad Sirodjudin mengatakan, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi kecurangan dalam proses pemungutan hingga rekapitulasi suara.
"Sampai saat ini belum ada, sedikit selisih suara (tapi) wajar, karena kami yakinkan KPU agar tim entry data profesional. Saya mengapresiasi KPU Banyumas, komunikasi baik dan memfasilitasi, pertanyaan kami dijawab dengan baik," katanya, Sabtu (04/05/2019).
Baca juga: Ceramah Ustadz Maaher yang Unfaedah, Pengikut Ustadz Yusuf Mansur Disebut Gagar Otak
Proses pemilu di Banyumas, kata Fuad, berjalan dengan baik. Meski pihaknya memiliki beberapa catatan, antara lain adanya dugaan kasus politik uang dan kasus pembobolan kotak suara oleh ketua dan anggota PPS Desa Sidabowa, Patikraja. "Secara keseluruhan hasil rekapitulasi, saya pribadi mengakui bahwa 01 masih unggul di Banyumas," katanya.
Sebelumnya, Front Pembela Islam (FPI) Jember mengaku legowo atas hasil tersebut dan tidak melihat adanya kecurangan di Pemilu Jember. "Kalau di Jember kita semua legowo, tidak ada itu (kecurangan)," kata Ketua FPI Jember Ustaz Faizin, Jumat (03/05/2019) dikutip dari Detik.com.
Baca juga: Gus Pendukung 02 di Madura: Kami Tak Akan Ikuti People Power ala Amien Rais
FPI Jember menyadari sejak awal bahwa Jokowi-Makruf memang kuat. FPI juga tidak terkejut ketika mendengar Jokowi menang di Jember. "Kita memang awal prediksi di Jember ini untuk 01 memang kuat. Jadi kita legowo. Kita menyadari seperti itu. Yang penting kita berjuang lah. Kalah menang apa katanya Allah," ujarnya.
Terkait dugaan kecurangan, Faizin juga mengaku tidak menemukan dan tidak mendapatkan laporan adanya kecurangan. Menurutnya, semua proses sudah berjalan sebagaimana mestinya.
"Kita ini sejak awal kan ikut terlibat langsung untuk mengawal. Kita selalu koordinasi dengan partai pengusung mau pun relawan. Bahkan anggota kita juga dilibatkan sebagai saksi untuk rekap kabupaten. Hasilnya memang seperti itu," ungkapnya. [dutaislam.com/pin]
