![]() |
Haul ke-18 KH. Abdullah Zein Salam. Foto: Dutaislam.com |
“Luar biasa dedikasi yang diberikan oleh teman-teman. Dengan terselenggaranya haul ini, menjadi bukti kecintaan kita pada kiai, sekaligus wasilah perekatan ukhuwah batiniyah dengan para masyayikh. Semoga kita kecipratan barakah beliau,” terang KH. Ulil Abshar Abdalla dalam acara haul bertajuk “Meneladani Akhlak KH Abdullah Zein Salam di Tengah Degradasi Moral” tersebut.
Gus Ulil yang juga Pengasuh Pengajian Virtual Ihya’ Ulumuddin tersebut menyampaikan beruntungnya bagi mereka yang berkesempatan menimba ilmu pada beliau, baik secara talaqqi maupun tidak. Sosok Mbah Dullah, menurut Gus Ulil, merupakan wali hebat di masanya. Tak hanya itu, beliau juga tabahhur dalam ilmu agama, namun tetap dalam kesederhanaan.
Baca: Kisah KH. Hasyim Asy’ari Iri kepada Guru TPQ
Gus Ulil mengisahkan tentang bagaimana pesan Mbah Dullah yang selalu diulang setiap muwadda’ah pondok berlangsung. Ia mengamati lika-liku Mbah Dullah dalam mendidik para santrinya, agar tak menyandarkan ijazah sebagai tuhan.
“Dalam sela ceramahnya, Mbah Dullah itu selalu berpesan agar santrinya membenahi niat dalam menuntut ilmu. Thalabul ilmi libtigho’i mardhotillah, laisa lil ijazah. Pesan ini selalu diulang-ulang tiap tahun. Ini menunjukkan, bahwa menuntut ilmu itu bukan karena ijazah, tapi karena ridho Allah,” ungkap menantu pertama Gus Mus ini.
KH. Abdullah Ubaid, yang menjadi penceramah kedua, membeberkan bagaimana kehebatan sosok KH. Abdullah Salam. Menurutnya, Mbah Dullah adalah sosok spiritual yang sangat sulit ditiru dalam hal istiqamah. Beliau, kata Kiai Ubaid, juga merupakan figur yang lebih memprioritaskan uswatun hasanah ketimbang mauidzah hasanah.
Baca: Di Tengah Krisis Ruh Dakwah, Pesan-Pesan Kiai Nafi' Abdillah Ini Perlu Disebarkan
“Setahu saya, selama tiga tahun ngangsu kaweruh ke Mbah Dullah, beliau jarang sekali mendidik santrinya dengan lisan. Beliau lebih mengutamakan contoh daripada nasehat lisan. Kalau dalam ta’lim kan ada itu, bahasa tubuh, lebih mengena daripada bahasa lisan,” terang santri Mbah Dullah yang kini menjadi pengasuh Ponpes Dar Alqur’an Tegal tersebut.
Tambahan, peringatan haul KH. Abdullah Zein Salam ke-18 ini terselenggara atas kerjasama antara LQ Sakti, JHQ (Jam’iyyh Hafadzah Al-Qur’an), KMF (Keluarga Matha'liul Falah), dan Simpati (Silaturahim Mahasiswa Asal Pati). [dutaislam.com/ab]
