Fasol Sosmed Guyonan Santri yang dianggap melecehkan Arab oleh anggota FPI. Foto: Istimewa. |
Baca juga: NU dan Muhammadiyah Sepakat Imbau Warganya Tak Ikut Aksi 22 Mei
"Laper nungguin maghrib? Yo wes baca ini aja guyonan lama dari kalangan santri. Yang gak suka guyon gak usah baca deh, entar klean baper jadi tambah laper," tulis Gus Nadir mengomentari ulang postingannya, Ahad (19/05/2019).
Laper nungguin maghrib? Yo wes baca ini aja guyonan lama dari kalangan santri.— Nadirsyah Hosen (@na_dirs) May 19, 2019
Yang gak suka guyon gak usah baca deh, entar klean baper jadi tambah laper 😄 https://t.co/joLi38BlNy
Berikut ini guyonan ala santri tersebut:
Saat pengajian, Pak Kiai sibuk memimpin zikir: Ya Kodim...Ya Kodim. Disebelah ada Danramil yang langsung nyolek sambil berbisik: “Koramil-nya tolong disebut juga Yai.”
Gara-gara itu, postingan Gus Nadir menjadi tempat berbagi humor ala santri. Lain dari itu, seseorang bernama Mohammad Nafis melalui akunnya @MNafis94 curhat sambil membagikan tulisan Arab yang menjelaskan tentang Media Sosial.
Baca juga: Tuduh Pemilu 2019 Lebih Curang dari Era Pak Harto, Titiek Dinilai Jelekkan Ayahnya
Nafis mengaku, gara-gara postingannya itu, dia dibilang kafir oleh salah satu temannya dari FPI. Nafis dianggap melecehkan Bahasa Arab.
"Gara-gara kiriman guyonan ini terus dibilang kafir sama temen bermadzhab FPI. Katanya melecehkan bahasa Arab," tulis Nafis, Ahad (19/05/2019).
gara2 posting guyonan ini trs dibilang kafir sm temen bermadzhab FPI..katanya melecehkan bahasa Arab......🤣🤣🤣— Mohamad Nafis (@MNafis94) May 19, 2019
gak ngerti dia guyonnya santrie Gus @na_dirs
cc @NUgarislucu pic.twitter.com/m6DgymELpa
"Gak ngerti dia guyonnya santrie Gus @na_dirs cc @ NUgarislucu," sambungnya. [dutaislam.com/pin]