![]() |
FPI. Ilustrasi: Istimewa. |
Hingga beberapa hari yang lalu muncul petisi "Stop Ijin FPI" yang telah ditandatangani ratusan ribu orang dan tagar #BubarkanFPI sempat menjadi trending topic di Twitter.
Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi pun mempertanyakan keberadaan FPI di Indonesia. Eko berangkat dari kenyataan bahwa di Indonesia, mulai dari walikota hingga presiden beragama Islam. Selain itu, pengajian telah banyak disiarkan di televisi dan haji dan umroh paling besar di dunia.
"Presiden muslim. Wapres muslim. Ketua DPR, MPR, DPD, kebanyakan Gubernur, Walkot, Bupati, muslim. Panglima TNI, muslim Kapolri. Masjid banyak. Pengajian disiarkan TV. Jemaah haji dan umroh paling besar. Buat apa ada organisasi Front Pembela Islam?," katanya, Jumat (10/05/2019).
Presiden muslim. Wapres muslim.Ketua DPR, MPR, DPD, kebanyakan Gubernur, Walkot, Bupati, muslim. Panglima TNI, Kapolri muslim.— Eko Kuntadhi (@eko_kuntadhi) May 8, 2019
Masjid byk. Pengajian disiarkan TV. Jemaah haji dan umroh paling besar.
Buat apa ada organisasi Front Pembela Islam.
Mau membela Islam dari siapa?
"Mau membahas Islam dari siapa?" lanjut Eko.
"FPI adalah lapangan kerja bagi muslim Indonesia yang punya nyali. Siapa pun yang bisa paling keras, lempar batu besar ke luar, dan dukung ISIS, maka layak masuk FPI. Karena itu FPI tidak butuh orang berpendidikan tinggi, sbb bikin memperbaiki. FPI hanya butuh orang siap mati," kata akun bernama Aditoaja.
Hingga Jumat pukul 17.15 cuitan Eko sudah mendapat like 12.130 kali dan di retweet 7.889 kali dengan jumlah komentar 679 kali. [dutaislam.com/pin]FPI adalah lapangan kerja bagi muslim Indonesia yg punya nyali. Siapa yg bisa takbir paling keras, lempar batu besar ke kalangan minoritas, dan dukung ISIS, maka layak masuk FPI. Karena itu FPI tak butuh orang berpendidikan tinggi, sbb bikin repot. FPI hanya butuh orang siap mati— #HoaxSyariah (@anditoaja) May 9, 2019
